Hampir 400 perwira militer senior dari lebih dari 90 negara berkumpul selama tiga minggu dalam lokakarya tingkat tinggi tentang hukum perang, yang juga dikenal sebagai hukum humaniter internasional (HHI), dan penerapannya dalam operasi militer.

 

Diselenggarakan oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Lokakarya Senior Tahunan ke-14 tentang Aturan Internasional yang mengatur Operasi Militer (Senior Workshop on International Rules governing Military Operations / SWIRMO) fokus pada isu-isu kontemporer: perang kota, operasi militer bermitra (partnered military operation), dan pengaruh-pengaruh terhadap perilaku medan perang. Peserta juga akan menggunakan simulasi video game baru yang dibuat ICRC yang menempatkan para perwira dan tentara dalam skenario yang menyerupai kehidupan nyata, di mana tujuan militer perlu diseimbangkan dengan risiko kerugian sipil.

 

“COVID memaksa kami untuk mengubah format kegiatan tahun ini. Kami tidak bisa mengumpulkan semua orang di satu tempat, sehingga kami membuat acara hibrid dengan diskusi-diskusi yang ditayangkan dari kantor pusat kami di Jenewa dan di waktu bersamaan sesi tatap muka dilakukan di lebih dari 90 negara,” kata Stephen Kilpatrick, Penasihat Militer dan Kelompok Bersenjata di ICRC. “Meskipun ada perubahan, model ini memberi ruang untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dan kami berbesar bahwa tahun ini menjadi SWIRMO terbesar.”

 

Acara ini diselenggarakan dalam bahasa Inggris, Arab, Prancis, Rusia, dan Spanyol dan akan menggabungkan presentasi dengan sharing dan diskusi seputar topik antara lain bagaimana nilai, budaya, agama, dan factor-faktor lain memengaruhi perilaku medan perang.

 

Kantor Delegasi Regional ICRC di Jakarta menjadi tuan rumah bagi empat orang perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang mewakili Indonesia yang berpartisipasi secara virtual dalam kegiatan untuk wilayah Asia Pasifik pada tanggal 1-4 November 2021 kemarin.

 

Acara ini diawali dengan sambutan dari Presiden ICRC Peter Maurer dan Direktur Hukum dan Kebijakan Internasional ICRC Helen Durham serta pidato kunci dari Dominique Loye, Wakil Direktur Hukum dan Kebijakan Internasional ICRC, tentang karakter lingkungan operasi di masa mendatang dan implikasinya terhadap kerugian sipil.

 

Pada tahun-tahun sebelumnya, SWIRMO diselenggarakan bersama oleh ICRC dan angkatan bersenjata negara tertentu. Lokakarya pertama berlangsung di Swiss pada tahun 2007 dan tuan rumah lainnya termasuk Prancis, Afrika Selatan, Malaysia, Kolombia, Cina, Aljazair, UEA dan, yang terbaru, Rusia.