Serupa dengan perjanjian yang ditandatangani pada 2016 dengan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Komite Internasional Palang Merah (ICRC), diwakili oleh Yves Daccord, baru-baru ini menandatangani sebuah MoU dengan Blue Shield, untuk meningkatkan kerja sama di masa mendatang antara kedua lembaga. Blue Shield, yang diwakili oleh Karl Habsburg (Presiden) dan Peter Stone (Wakil Presiden), adalah sebuah organisasi internasional non-pemerintahan, non-profit, yang bekerja secara global untuk melindungi warisan budaya dalam situasi darurat. Seiring bertambahnya jumlah komite nasional yang beroperasi di seluruh dunia dan jumlah kepakaran khusus dalam bidang ini, jaringan Blue Shield mewakili mitra penting bagi ICRC. Bertindak bersama dan dengan dukungan terus-menerus dari aktor lain seperti UNESCO, ICRC akan dapat mengkonsolidasikan perlindungan yang lebih baik untuk cagar budaya terhadap dampak mengerikan dari konflik bersenjata.
Karl Habsburg, Presiden Blue Shield mengatakan:
“Saya sangat senang dengan penandatanganan MoU dengan ICRC karena ini menggarisbawahi fakta bahwa perlindungan benda-benda dan warisan budaya terkait erat dengan pelindungan penduduk. Palang Merah dan Blue Shield fokus, dan memiliki kepakaran, dalam berbagai aspek yang terintegrasi ini, dan pekerjaan kami mendukung dan memperkuat kegiatan satu sama lain. Saya menantikan kerja sama yang panjang dan produktif.
Saya ingin berterima kasih kepada Benjamin Charlier, dari ICRC, dan Profesor Peter Stone dan Ketua tim UNESCO dalam Pelindungan Cagar Budaya dan Perdamaian di Universitas Newcastle di Inggris. Tanpa upaya mereka, serta dukungan Universitas Newcastle, MoU ini tidak mungkin terjadi. Akhirnya, saya ingin berterima kasih pada Jennifer Price Jones untuk kontribusi pentingnya dalam pembentukan kerja sama Blue Shield dengan komunitas kemanusiaan.” Menggarisbawahi nilai dari perjanjian kerja sama ini, Yves Daccord, Direktur Jenderal ICRC mengatakan: “Melindungi benda-benda dan warisan kebudayaan dari dampak mengerikan perang sayangnya masih menjadi kewajiban kemanusiaan hari ini, bahkan mungkin lebih dari sebelumnya. Menggabungkan kekuatan dengan mitra seperti Blue Shield melalui penandatanganan MoU ini sangat penting bagi ICRC. Saya sangat senang dengan kemitraan baru ini dan berharap untuk memaksimalkan dampak dari program kami ini dalam bidang pelindungan warisan kebudayaan, melalui koordinasi kegiatan dengan Blue Shield.”
Tautan di bawah ini merujuk pada laman website ICRC tentang pelindungan cagar budaya dalam situasi konflik bersenjata, termasuk perjanjian yang ditandatangani dengan UNESCO: https://www.icrc.org/en/document/cultural-property-protected-in-armed-conflict
Lihat juga: https://blogs.icrc.org/law-and-policy/2020/02/13/cultural-property-protection-humanitarian/
Artikel ini dialihbahasakan dari artikel asli ini.