Sengketa maritim dan teritorial adalah masalah utama di Indonesia, dimana semakin meningkatnya resiko konfrontasi bersenjata atau bentrokan di laut dalam beberapa tahun terakhir ini. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) secara rutin terlibat dalam operasi maritim terkait lainnya, termasuk anti pembajakan, perlindungan terhadap sumber daya dan perbatasan, serta menangkap kapal para imigran ilegal.

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bekerjasama dengan TNI/Babinkum mengadakan workshop mengenai perang NAVAL dan isu-isu hukum laut yang relevan dengan Angkatan Laut dan akan berguna untuk membangun kapasitas di daerah ini.

Workshop yang dilaksanakan selama dua hari (25-26/06) ini difasilitasi oleh Georges baize, ICRC delegasi regional untuk angkatan bersenjata, Kolonel Laut (KH) Dr. Kresno Buntoro, Kadiskumlater, Diskumau, Mabes AL, dan Kolonel Laut (P) R. Achmad Rivai, Perwira Pembantu Operasi Staff Operasi Angkatan Laut (Paban Ops Sopsal).

Fasilitator (ki-ka): Kolonel Laut (KH) Dr. Kresno Buntoro, Georges baize, dan Kolonel Laut (P) R. Achmad Rivai.

Fasilitator (ki-ka): Kolonel Laut (KH) Dr. Kresno Buntoro, Georges baize, dan Kolonel Laut (P) R. Achmad Rivai.

Video berikut ini adalah wawancara bersama Kolonel Joko Sulistyanto, Komando Armada RI Kawasan Barat, salah satu peserta workshop.