Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day) yang jatuh pada tanggal 19 Agustus setiap tahun, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mendukung penyelenggaraan webinar Manajemen Jenazah dalam Situasi Bencara untuk Penolong Pertama pada hari Rabu, 18 Agustus 2021. ICRC yang diwakili oleh Sari Lestari Tjiang, Spesialis Forensik ICRC, berbicara tentang manajemen jenazah tahap awal untuk penolong pertama.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) melalui kerjasama dengan UN OCHA, Palang Merah Indonesia (PMI), ICRC, dan DVI Polri ini juga menghadirkan 3 pembicara lain, yakni Nur Yahya selaku Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi Basarnas; Mahfud selaku Staf Divisi Kesehatan dan Sosial PMI; dan Kombes Ahmad Fauzi selaku Kepala Bidang DVI Pusdokkes Polri.
Menurut informasi dari panitia, jumlah peserta yang mendaftar untuk kegiatan ini lebih dari 1.700 orang dari seluruh Indonesia. Akan tetapi karena adanya keterbatasan daya tampung platform yang pergunakan, jumlah peserta dibatasi kurang dari 1,000 orang. Peserta yang akhirnya mencapai lebih dari 940 orang adalah penolong pertama dari beberapa instansi, antara lain Kantor Pusat BASARNAS, Kantor Pencarian dan Pertolongan, Potensi SAR, PMI, ICRC, UN OCHA, Jaringan Klaster SAR, dan Klaster Nasional Penanggulangan Bencana (Kementerian/Lembaga, LSM, Akademisi, Sektor Privat, Media, Badan PBB).
Dalam presentasinya, Sari memperkenalkan unit forensik ICRC, dimana ICRC merupakan satu-satunya organisasi kemanusiaan yang menyediakan layanan/dukungan forensik untuk tujuan kemanusiaan. Selanjutnya, Sari juga memaparkan secara umum prinsip-prinsip dan lengkah-langkah dasar manajemen jenazah serta kondisi-kondisi khusus yang bisa relevan dengan kondisi di Indonesia.
Menurut Sari penerapan manajemen jenazah yang benar penting karena alasan kemanusian, membantu memastikan penanganan jenazah secara bermartabat, mencegah terabaikannya korban meinggal, memastikan proses pemakaman yang layak, memaksimaklakn potensi teridentifikasinya jenazah, meminmalisir jumlah orang hilang, menyediakan informasi bagi keluarga orang hilang, dan demi kepentingan data epidemiologis dan sosio-demografis.
Pemaparan lengkap Sari Tjiang, terutama hal-hal teknis manajemen jenazah yang tentu sangat bermanfaat bagi penolong pertama, dapat disimak melalui link ini. Presentasinya dimulai dari jam ke-2 menit ke-43.