Jutaan wanita telah dan masih membayar harga yang mahal ketika konflik bersenjata: kekerasan, termasuk kekerasan seksual; pemindahan paksa; kehilangan atau hilangnya orang yang mereka cintai; terampas kebebasannya, dan bentuk lain dari penderitaan. Namun meskipun perang sering menempatkan mereka dalam situasi berbahaya, wanita tidak selamanya rentan, atau korban. Kadang-kadang mereka memainkan peran aktif selama perang, mungkin sebagai aktivis, atau pejuang di militer atau kelompok bersenjata lainnya. Juga banyak dari mereka telah, dan masih, memberikan bantuan dan perlindungan kepada para korban perang.



Azerbaijan, antara tahun 1918 dan 1920. Para relawan wanita dari Aliansi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Uni Soviet.
© ICRC Library / hist-02227-02a

Perang pada tahun 1939-1945. Komite Pusat Tahanan Badan Perang di Jenewa. Di tengah adalah Renée-Marguerite Frick-Cramer, salah satu staf wanita pertama ICRC dalam perang dunia pertama.
© ICRC Library / hist-03560-34



Cyprus, 1958. Wanita dan anak-anak mengunjungi kerabat yang ditahan di kamp tahanan Pyla.
© ICRC Library / G. Gavett / cy-n-00002b-13









