Jenewa (ICRC) – Setelah berminggu-minggu menghabiskan sebagian besar waktu mereka di bawah tanah dengan makanan, air, dan obat-obatan yang menipis, lebih dari 170 warga sipil dari wilayah Azovstal dan Mariupol tiba di Zaporizhzhia pada hari Minggu lalu dalam operasi perlintasan aman ketiga dalam beberapa hari terakhir yang dikoordinasikan oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC), pihak-pihak yang terlibat dalam konflik dan PBB.
“Kami lega bisa membantu mengevakuasi lebih banyak warga sipil dari wilayah Azovstal dan Mariupol dan membawa mereka ke tempat yang lebih aman,” kata Pascal Hundt, Kepala Delegasi ICRC di Ukraina. “Konvoi kemanusiaan adalah momen yang mengubah hidup dan sangat melegakan bagi mereka ini yang telah mengalami kengerian pertempuran jarak dekat selama berminggu-minggu. Mereka semua sudah mengalami tingkat kengerian yang tidak seharusnya dialami oleh manusia.”
Operasi empat hari ini dimulai pada 5 Mei dan prosesnya termasuk mengevakuasi 51 warga sipil dari Azovstal. Ini dilakukan setelah dua operasi perlintasan aman sebelumnya di mana sekitar 500 orang dievakuasi dari wilayah Azovstal dan Mariupol ke Zaporizhzhia pada 3 Mei dan 4 Mei. Sejak Maret, ICRC telah membantu memfasilitasi perlintasan aman untuk lebih dari 10.000 warga sipil dari Sumy dan Mariupol ke lokasi-lokasi lainnya di Ukraina.