International Society of International Law (ISIL) kembali bekerja sama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dalam penyelenggaraan putaran nasional kompetisi peradilan semu dalam bidang hukum humaniter internasional. Perhelatan yang sudah diadakan kesepuluh kalinya ini, dilaksanakan pada 20-22 November 2015, bertempat di Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Jakarta.

20 tim terbaik dari 20 universitas di Indonesia turut bertanding tahun ini, dan menjadikan partisipasi kali ini terbanyak sejak pertama IHL moot court competition ini digelar. 20 tim tersebut berasal dari: Universitas Airlangga; Universitas Andalas; Universitas Brawijaya; Universitas Diponegoro; Universitas Gadjah Mada; Universitas Hasanuddin; Universitas Indonesia; Universitas Internasional Batam; Universitas Islam Indonesia; Universitas Kristen Maranatha; Universitas Mataram; Universitas Padjajaran; Universitas Pelita Harapan; Universitas Sebelas Maret; Universitas Soegijapranata; Universitas Sumatera Utara; Universitas Syiah Kuala; Universitas Tarumanegara; dan Universitas Udayana.

Penyerahan piala kepada tim pemenang, Universitas Pelita Harapan. © ICRC/Ursula Langouran

Penyerahan piala kepada tim pemenang, Universitas Pelita Harapan.
© ICRC/Ursula Langouran

UPH membawa pulang piala kemenangan

Babak penyisihan berlangsung pada 21 November di gedung K2 Unika Atma Jaya Jakarta. Empat tim kemudian melaju ke babak semifinal yang dihelat keesokan harinya, tanggal 22 November. Di babak tersebut, Universitas Indonesia (UI) melawan Universitas Padjajaran (Unpad); dan di ruang lainnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) bertanding melawan Universitas Pelita Harapan (UPH).

Setelah bersaing dengan sangat ketat, tim moot court dari UI dan UPH kembali bertemu di putaran final Indonesian National Round of International Humanitarian Law Moot Court Competition kali ini. Tim UGM dan Unpad, harus puas dengan posisi 3 dan 4.

Di putaran final, tim dari UPH berhasil mengalahkan UI dan keluar sebagai pemenang. Kemenangan mereka diumumkan pada malam penutupan yang berlangsung di Lt. 15 Gedung Yustinus, Unika Atmajaya. Secara otomatis, tim UPH pula yang nantinya akan mewakili Indonesia pada tingkat regional di Hong Kong.

Tim Runner Up dari Universitas Indonesia. © ICRC/Ursula Langouran

Tim Runner Up dari Universitas Indonesia.
© ICRC/Ursula Langouran

Semua tim tampil dengan memukau

Delegasi tim UPH, yang terdiri dari Rica Dharma, Dwina Karina Sumeler, dan Rimba Arya Suryodipuro mengaku sangat bangga dengan pencapaian ini, karena setelah kemenangan UPH tiga tahun lalu, tim perwakilan mereka hanya mampu mencapai posisi runner up di tahun 2013 dan 2014. Tim UPH juga sangat puas karena kerja keras dan semangat mereka dalam membuat memorial terbayar dengan meraih penghargaan best memorial tahun ini.

Menurut Rica Dharma, salah satu oralist tim UPH yang ditemui usai pengumuman pemenang, mengaku masih sulit percaya dengan kemenangan mereka karena ia mengakui, penampilan para peserta lainnya juga tak kalah memukau. Ia dan timnya pun tak henti-hentinya mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan berkat dari Tuhan.

Berikut daftar peraih piala dalam kompetisi IHL moot court kali ini:

  1. Spirit of the Moot: Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta
  2. 3rd Best Oralist: Sigar Aji Poerana
  3. 2nd Best Oralist: Juven Renaldi
  4. Best Oralist: Valeryan Natasha
  5. 3rd Best Memorial: Team Universitas Indonesia
  6. 2nd Best Memorial: Team Universitas Gadjah Mada
  7. Best Memorial: Universitas Pelita Harapan
  8. Runner up IHL MCC National Round 2015: UI
  9. Winner of IHL MCC National Round 2015: UPH

Selamat untuk para pemenang dan sampai berjumpad di national round tahun depan!