Pedoman ini dimaksudkan untuk membantu petugas perawatan kesehatan mengadaptasi metode kerja mereka dengan keadaan darurat dikarenakan konflik bersenjata dan keadaan darurat
lainnya. Pemberian perawatan kesehatan dalam keadaan tersebut bisa menimbulkan banyak dilema tak terduga. Pedoman ini tidak bisa memberikan jawaban bagi dilema-dilema tersebut; namun,
seharusnya bisa mendorong refleksi, memudahkan pengambilan keputusan, menghangatkan diskusi dan, idealnya, memberikan panduan praktis dalam situasi-situasi yang paling sulit.
Barangkali sulit untuk membahas hal-hal yang dihadapi dalam pedoman ini selama konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya. Petugas perawatan kesehatan harus mempertimbangkan
tanggung jawab mereka dalam konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya terlebih dahulu; yaitu, sebelum mereka melaksanakan tanggung jawab merawat korban luka dan sakit. Sangat penting bahwa waktu dan pertimbangan harus diberikan untuk masalah-masalah ini sebelumnya. Bagi semua petugas perawatan kesehatan, hal ini harus menjadi bagian dari pelatihan
dan praktik mereka.
Dokter, perawat, paramedis, spesialis fisioterapi, dokter gigi,
administrator rumah sakit, porter, pengemudi ambulans, dan pekerja bantuan kemanusiaan: mereka hanya beberapa dari orang-orang yang menjadi sasaran dari pedoman ini. Pendekatan inklusif ini merefleksikan definisi yang luas dari “petugas medis” dalam hukum humaniter. Harus diingat bahwa definisi ini mencakup baik petugas perawatan kesehatan dari militer maupun petugas perawatan kesehatan sipil.
Sebagian isi dari pedoman ini juga berlaku bagi petugas pertolongan pertama.
Pedoman ini berkaitan dengan penyediaan perawatan kesehatan yang efektif dan tidak berpihak bagi orang-orang yang terluka atau sakit sebagai akibat dari keterlibatan dalam, atau yang menjadi
korban langsung dari, konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya; tidak mencakup berbagai persoalan rumit yang terkait dengan kesehatan para tahanan dalam situasi seperti ini.
Pedoman bagi petugas perawatan kesehatan yang bekerja dalam konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya tidak akan lengkap tanpa pertimbangan tentang tanggung jawab untuk menjaga diri
mereka sendiri. Ini logika umum: jika petugas perawatan kesehatan terluka, sakit, atau lelah secara fisik dan mental, dia tidak akan bisa memberikan perawatan kesehatan.
File pdf untuk pedoman ini dapat diunduh di sini.