Jenewa / Damaskus (ICRC) – Hasil diskusi kemarin di Damaskus antara Jakob Kellenberger, presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), dan pejabat senior Suriah, khususnya dengan Walid al-Mu’allem, menteri urusan luar negeri dan ekspatriat, menyimpulkan bahwa pemerintah Suriah sepakat untuk memperluas kegiatan ICRC di negara ini.

“Ini berarti bahwa kita harus cepat membangun sumber daya manusia serta logistik di Suriah,” kata Kellenberger.

“Kesepakatan ini merupakan bentuk kepercayaan pada kegiatan kemanusiaan ICRC yang netral dan mandiri,” kata Kellenberger. “kesepakatan ini seharusnya memungkinkan ICRC dan Bulan Sabit Merah Suriah untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan kemanusiaan.”

Prosedur mengenai bagaimana memulai gencatan senjata untuk bantuan kemanusiaan yang diminta oleh ICRC untuk wilayah-wilayah yang terkena dampak pertempuran juga telah disepakati oleh kedua belah pihak antara Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat dan ICRC.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat telah menyepakati prosedur kunjungan ke tempat-tempat penahanan. Perjanjian ini akan mulai dilaksanakan pada kunjungan ICRC ke beberapa tahanan di Aleppo Central Prison.

Masalah Penahanan juga dibahas dengan menteri dalam negeri, Mayor Jenderal Mohammad al-Sha’ar.

Diskusi dengan Menteri Kesehatan, Dr Wa’el al-Halki, terfokus seluruhnya pada hak para korban yang terluka dan yang sakit untuk mendapatkan akses perawatan medis dan tentang kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam pertempuran untuk menghormati para tenaga medis, fasilitas dan transportasi.

Damaskus: Presiden ICRC Jakob Kellenberger bertemu dengan Menteri Kesehatan Suriah Wael al-Halqi.