Setelah berulang kali mencoba dalam beberapa pekan terakhir untuk mendapatkan akses kemanusiaan ke Ghouta Timur, ICRC akhirnya tiba di kota Douma kemarin, Senin 5 Maret 2018, sebagai bagian dari konvoi bantuan bersama dengan Palang Merah Arab Suriah dan PBB.

Konvoi 46 truk tersebut terdiri dari 5.500 paket makanan untuk lebih dari 27.500 orang (satu paket makanan tersebut diharapkan dapat mencukupi kebutuhan keluarga selama lima bulan), dan perlengkapan vital medis serta perlengkapan bedah seperti perban.

“Konvoi tersebut merupakan langkah awal positif dan akan mengurangi penderitaan sebagian warga sipil di wilayah Ghouta Timur. Tapi satu konvoi, sebesar apapun, tidak akan pernah cukup mengingat kondisi mengerikan dan kekurangan yang dihadapi orang-orang. Akses kemanusiaan yang berulang dan terus menerus sangat penting dan harus diberi ruang lebih besar di periode mendatang,” kata Direktur Timur Tengah ICRC, Robert Mardini.

Terakhir kali ICRC mendapat akses untuk memberikan bantuan di Ghouta Timur pada 12 November tahun lalu.

Selama pertempuran sengit beberapa minggu terakhir, banyak orang di Ghouta Timur kehilangan nyawa baik karena pertempuran atau karena tidak memeproleh akses ke perawatan medis. Untuk mencari tempat berlindung dari pengeboman terus menerus, banyak keluarga yang harus bersembunyi selama beberapa hari di tempat penampungan bawah tanah dengan makanan yang sangat minim untuk bertahan hidup.

Rumah sakit, rumah dan fasilitas milik Bulan Sabit Merah Suriah juga terkena serangan dan terus menjadi sasaran. Ini tidak bisa diterima.

Kota Damaskus juga tidak luput. Banyak wilayah yang terkena serangan mortir dalam beberapa pekan terakhir, warga sipil terbunuh dan terluka.

ICRC telah berulang kali meminta semua pihak di Suriah untuk menghormati hukum perang, namun diabaikan. Hari ini, kami sekali lagi mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut untuk mengambil setiap tindakan pencegahan guna menyelamatkan dan melindungi warga sipil.