Menjelang senja, sebuah karavan unta bergegas menuju palung air untuk memuaskan dahaga setelah perjalanan panjang ke Qardo, sebuah kota kecil di utara Somalia.
Akses ke air bersih di negara yang dilanda musim kemarau menjadi tantangan tersendiri. Tahun-tahun penuh konflik telah mengusik kehidupan normal dengan sumber air yang tidak mencukupi. Para penggembala terpaksa berjalan jauh di bawah terik matahari untuk mencari sumber daya yang amat berharga ini.
“Kamilah yang paling menderita sebagai gembala. Hewan-hewan mati akibat kemarau dan jika kami ingin menjualnya, kami harus membanting harga. Hal ini merupakan mimpi buruk bagi kami,” ungkap Abdirizak, seorang penggembala unta.
Demi meringankan masalah ini, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menggali sebuah sumur bor di Qardo tahun lalu (2014) untuk member manfaat bagi penduduk di 16 desa sekitar.
Rasa lega dan nyaman para penduduk tampak begitu jelas di daerah tersebut. Anak-anak yang bermain sepak bola di dekat sumur bor mengisi ulang botol air mereka, ketika orang-orang tua mengobrol sementara ternak mereka minum dari palungan air.
“Di samping menjual unta dengan harga yang bagus karena membaiknya kesehatan mereka, sumur bor ini memiliki sisi positif lainnya. Ikatan dengan para gembala lain kini lebih kuat daripada sebelumnya karena semua orang menempuh perjalanan yang berbeda untuk mencari air. Kini, kami terikat karena ketersediaan air ini,” jelas Abdirizak.
Sumur bor Qardo telah memberi manfaat bagi berbagai kelompok masyarakat, termasuk para keluarga pengungsi yang lari menghidari konflik di bagian lain negara tersebut dan menetap di sini.
Mama Amina adalah salah satu dari ratusan pengungsi di Qardo. Ia mengunjungi kios air secara rutin, dan biasanya ditemani oleh keempat anak-anaknya.
“Dulu saya harus berjalan beberapa kilometer untuk memperoleh air, kini segalanya lebih mudah,” kata Mama Amina.
Fernando Resta, kepala program penyediaan air dari ICRC di Somalia, sangat tersentuh dengan tanggapan tersebut.
“Tujuan utama kami adalah membantu para keluarga agar dapat dengan mudah mengakses sumber air yang aman dengan mendirikan struktur fungsional di tengah masyarakat. Ketika telah terbangun, struktur tersebut akan dikelola oleh masyarakat untuk memastikan semua dapat mengaksesnya dan fasilitas terawatt dengan baik,” ungkap Resta.
Sejak Januari tahun ini, ICRC Somalia telah memfasilitasi akses air bersih bagi lebih dari 65,000 orang yang sebagian besar adalah para gembala yang amat membutuhan suplai air bersih demi kelangsungan hidup mereka.