Juba / Jenewa (ICRC) – Kekerasan yang terjadi antar masyarakat di wilayah Pibor, Junqali, menyebabkan ribuan orang mengungsi dan terluka. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bekerja sama dengan Palang Merah Sudan Selatan (SSRC) membantu fasilitas kesehatan menangani para korban.
“Rumah sakit Juba Teaching sampai dengan saat ini merawat sekitar 100 korban, dan diperkirakan akan terus bertambah. Kami memasok obat-obatan dan perlengkapan bedah ke rumah sakit tersebut, sementara SSRC menyumbang kelambu, selimut dan beberapa perlengkapan lainnya,” kata Michela Telatin, Kepala Delegasi ICRC di Juba. Sementara itu, tim bedah ICRC yang ditempatkan di Rumah Sakit Malakal Teaching merawat korban di sekitar lokasi pertempuran, termasuk beberapa korban pertempuran yang terjadi pada pertengahan Desember lalu di daerah Atar dan kini korban kekerasan di Pibor.
Warga berangsur-angsur kembali ke kota Pibor, namun banyak warga yang melarikan diri ke hutan dan belum kembali. “Kami kesulitan menjangkau mereka ini karena tidak adanya jalan darat ataupun landasan untuk mendaratkan pesawat. Barangkali mereka sangat kekurangan kebutuhan-kebutuhan pokok. Kami meminta pihak berwenang meneruskan upaya mereka untuk menjamin keamanan di kawasan tersebut dan membantu penduduk yang terkena dampak pertempuran,” jelas Michela Telatin.
Kegiatan kemanusiaan ICRC di Sudan Selatan difokuskan untuk membantu korban kekerasan bersenjata. Salah satu prioritas di Pibor adalah membantu menyatukan kembali keluarga yang tercerai berai akibat pertempuran, dan hingga saat ini SSRC memastikan bahwa terdapat sekitar 20 anak-anak terpisah dari keluarga mereka.