Khartoum/Jenewa (ICRC) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) memfasilitasi penyerahan 13 personel Angkatan Bersenjata Sudan, tiga Polisi dan dua warga sipil yang dibebaskan oleh Tentara Pembebasan Sudan – Abdul Wahid (SLA-AW), sebuah kelompok oposisi bersenjata di Darfur. Mereka diserahkan ke pemerintah Sudan di Nyala, Darfur Selatan.

“Berperan sebagai perantara yang netral antara pihak-pihak yang terlibat konflik merupakan bagian penting dari mandat kami. Pemerintah Sudan dan beberapa kelompok oposisi bersenjata lainnya percaya kepada ICRC untuk menjalankan peran kemanusiaan ini,” kata kepala ICRC delegasi di Sudan, Eloi Fillion. Lima staf internasional ICRC menemani 18 orang yang dibebaskan pada 2 dan 3 September lalu dengan menggunakan helikopter ke Nyala.

ICRC siap memberikan bantuan untuk operasi serupa di masa mendatang. Dialog yang dilakukan secara teratur antara ICRC dengan pemerintah dan beberapa kelompok oposisi bersenjata lainnya memungkinkan kami untuk menjalankan peran yang unik sebagai perantara.

“Setelah serah terima, tim ICRC membantu orang-orang yang dibebaskan untuk menghubungi keluarga mereka masing-masing, seluruh keluarga sangat lega mendengar kabar dari mereka,” kata Fillion.

ICRC bekerja untuk membantu keluarga mencari tahu apa yang terjadi pada anggota keluarga yang telah diduga ditangkap atau yang hilang dalam konflik. ICRC telah bekerja di Sudan sejak tahun 1978 dan memperluas operasinya ke Darfur pada tahun 2003. Di sana, ICRC membantu orang yang menderita karena dampak konflik bersenjata dan kekerasan lainnya. Pada 2015, ICRC memberikan bantuan darurat dengan cara yang berbeda, termasuk melalui: bantuan medis, membantu dengan pasokan air; dan penyediaan alat-alat pertanian dan bibit.