Sana’a / Jenewa (ICRC) – Benjamin Malbrancke, seorang staf Komite Internasional Palang Merah (ICRC) yang diculik pada tanggal 21 April 2012 lalu oleh kelompok bersenjata di dekat kota Hodeida, Yaman utara, sudah dibebaskan.

“Kami sangat lega dan senang karena rekan kami kembali dalam keadaan sehat. Bebasnya Benjamin merupakan akhir dari penantian panjang yang melelahkan, kecemasan akan kondisi Benjamin dan keluarganya, juga bagi tim ICRC di Yaman serta teman-temannya,” kata Eric Marclay, yang mengepalai operasi ICRC di Yaman. “Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya selama berminggu-minggu, hingga akhirnya Benjamin bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.”

Staf ICRC diculik sekitar pukul 5 sore waktu setempat, pada hari Sabtu 21 April 2012 lalu sekitar 30 kilometer dari kota Hodeida. Pada saat itu, dia berada dalam kendaraan ICRC menuju Bandara.

ICRC mulai bekerja di Yaman sejak tahun 1962, memberikan bantuan untuk warga sipil yang terkena dampak konflik di negara tersebut. Dewasa ini, ICRC bekerja di seluruh Yaman, dari utara sampai selatan, memberikan bantuan bagi para pengungsi dan pihak lain yang membutuhkan, serta menyediakan perlengkapan medis, obat-obat dan fasilitas kesehatan. Selain itu, ICRC juga menerjunkan dokter-dokternya untuk melakukan operasi bagi pasien yang terluka di daerah terpencil dan daerah-daerah yang bergejolak. Staf ICRC juga mengunjungi berbagai fasilitas penahanan (penjara) dan membantu keluarga tahanan untuk terus berhubungan dengan keluarga mereka yang ditahan di luar negeri. Pada saat ini, ICRC di Yaman memiliki lebih dari 200 staf, termasuk 50 ekspatriat. Salah seorang staf ekspatriatnya berasal dari Indonesia, yakni Budi Permadi, spesialis IT.