Jenewa / Nairobi (ICRC) – Menyusul ledakan bom di Mogadishu pagi kemarin (4/10), lebih dari 90 korban luka langsung ditangani oleh Rumah Sakit Medina, sebuah fasilitas kesehatan yang didukung oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Di antara para korban terdapat sedikitnya lima orang wanita dan sembilan anak-anak. Mereka berada di lokasi ketika ledakan terjadi, yakni di tengah kota dekat sebuah gedung pemerintah. Banyak korban yang menderita luka bakar dan patah tulang. Sekitar 15 korban diperbolehkan pulang setelah diperiksa sementara korban lain masih dirawat dan menjalani operasi. Dokter dan perawat bekerja non-stop untuk merawat para korban.
ICRC dan Bulan Sabit Merah Somalia kembali mengingatkan semua pihak yang bertikai bahwa mereka harus mematuhi hukum humaniter internasional, terutama dengan memperhatikan metode atau cara mereka melakukan operasi militer guna menghindari korban dari penduduk sipil. Pihak-pihak terkait diminta untuk selalu membedakan antara penduduk sipil dan pejuang. Mereka tidak boleh menggunakan alat dan metode perang yang bersifat tidak pandang bulu. Petugas medis, rumah sakit dan klinik harus dihormati dan dilindungi dalam keadaan apapun.
ICRC menyokong Rumah Sakit Medina sejak tahun 2000. Organisasi ini secara rutin menyediakan perlengkapan bedah dan obat-obatan serta memberikan pelatihan bagi dokter serta perawat di rumah sakit ini dan Rumah Sakit Keysaney (rumah sakit rujukan lainnya di Mogadishu). Sejak awal tahun ini, sudah lebih dari 4.000 pasien yang cedera akibat senjata dirawat di kedua fasilitas kesehatan tersebut.