Jenewa (ICRC) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengecam tidak adanya penghormatan terhadap layanan pertolongan medis bagi para korban di Suriah. “Salah satu dari tiga relawan Bulan Sabit Merah Arab Suriah akirnya meninggal setelah hampir seminggu dirawat akibat terkena tembakan pada saat melaksanakan tugas,” kata Beatrice Megevand-Roggo, Direktur Operasional ICRC untuk Timur Tengah dan sekitarnya, merujuk pada insiden Rabu lalu. “Sama sekali tidak bisa diterima, relawan yang seharusnya menyelamatkan nyawa banyak orang justeru kehilangan nyawanya sendiri.”

Seperti diketahui, dua relawan lainnya juga terluka dalam insiden yang sama. Ambulans mereka terjebak di tengah hujan tembakan ketika sedang mengevakuasi seorang korban luka ke rumah sakit di Homs. Ini bukan kejadian pertama petugas dan kendaraan Bulan Sabit Merah menjadi sasaran tembakan atau diserang sejak pecahnya kekerasan di Suriah.

Petugas medis, ambulans dan sarana transportasi medis lainnya harus dihormati dan dilindungi, dan pekerjaan mereka harus difasilitasi. Lambang palang merah dan bulan sabit merah harus dihormati oleh semua pihak.

ICRC mengingatkan bahwa lambang palang merah dan bulan sabit merah hanya dapat dipergunakan untuk identitas petugas, kendaraan, dan prasarana medis yang merupakan bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, dan melaksanakan kegiatan kemanusiaan semata. Segala tindakan yang diperlukan harus ditempuh untuk mencegah dan menekan penyalahgunaan lambang.

ICRC kembali meminta semua pihak yang terlibat dalam kekerasan agar semaksimal mungkin menghormati dan memfasilitasi berbagai upaya Bulan Sabit Merah dan Palang Merah dalam membantu mereka yang membutuhkan. Aparat keamanan harus menerapkan hukum internasional dan standar yang mengatur penggunaan kekuatan (use of force).