Sudan Selatan dalam situasi kekerasan bersenjata, menyebabkan penderitaan yang besar bagi orang-orang yang telah bertahun-tahun menghadapi situasi konflik dan berada dalam situasi yang tidak aman. Sejak pertengahan Desember 2013 lalu, ratusan ribu orang  Sudan Selatan telah terkena dampak dari kekerasan. Mereka membutuhkan perawatan kesehatan, makanan, air dan tempat berlindung. ICRC telah melakukan operasi bedah darurat, menyediakan makanan dan barang-barang rumah tangga bagi puluhan ribu orang dan membangun pasokan air bersih di beberapa tempat. Kepala Delgasi ICRC, Melker Mabeck, menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi dan respon kemanusiaan yang telah dilakukan oleh ICRC.

Antara pertengahan Desember 2013 dan 20 Januari 2014 , ICRC telah melakukan:

  • lebih dari 700 operasi di empat fasilitas kesehatan dan merawat lebih dari 1.000 pasien rawat inap;
  • memberikan perawatan di empat rumah sakit;
  • memberikan pasokan air bersih secara teratur ke rumah sakit besar di Juba, membangun delapan toilet umum dan mendirikan 12 tenda untuk digunakan sebagai bangsal rumah sakit;
  • menyediakan pasokan satu bulan makanan untuk pasien rawat inap di Teaching Hospital Malakal (Rumah Sakit yang menyediakan pelatihan untuk menjadi Dokter, Perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya) dan mendirikan empat tenda yang digunakan sebagai bangsal apotek;
  • menyumbangkan bahan-bahan material untuk membangun 48 kakus bagi para pengungsi di Awerial;
  • menyediakan makanan selama dua minggu untuk lebih dari 60.000 orang;
  • menyediakan perbekalan-perbekalan dasar termasuk peralatan dapur dan barang-barang untuk di tempat pengungsian bagi 35.000 orang yang harus melarikan diri dari rumah mereka yang berlokasi tepat di daerah konflik di negara bagian Jonglei;
  • memberikan kesempatan bagi lebih dari 500 orang untuk dapat menghubungi kerabat dekat mereka yang telah terpisah karena terkena dampak dari kekeraan bersenjata.

Sumber Berita: ICRC.org