Ajang pembinaan dan pengembangan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) kembali digelar. Setelah diadakan di Banten pada 2008, kali ini Temu Karya Nasional V 2013 (TKNV) Relawan PMI berlangsung di kawasan Bendungan Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Sekitar 3 ribu relawan PMI se Indonesia dan 59 relawan dari 16 negara asing akan terlibat bersama dalam even akbar selama seminggu (24-30 Juni 2013). Di antara negara yang ikut serta adalah Singapura, Vietnam, Arab Saudi, Jepang dan Italia. Malaysia menjadi kontingen relawan luar negeri terbesar dengan mengirimkan 14 relawan untuk terjun dalam ajang lima tahunan ini.
”Relawan dari latar belakang budaya, minat, dan pendidikan yang berbeda akan bertemu dan berpartisipasi aktif dalam Temu Karya. Mereka akan saling mengembangkan diri, bertukar pengalaman, belajar dari ketrampilan masing-masing, dan mengekspresikan potensi serta kreativitas mereka,” kata Ketua Panitia Temu Karya Nasional V 2013 Relawan PMI, Muhammad Muas.
Melalui Temu Karya, PMI berupaya mengapresiasi jasa relawan yang telah berdedikasi di bidang kemanusiaan, sekaligus melakukan pembinaan untuk meningkatkan kinerja mereka dalam melakukan pelayanan ke masyarakat.
Temu Karya dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Budiono pada Senin (24/6) di Selorejo Malang dan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. Mengenai kegiatan ini, Jusuf Kalla menjelaskan bahwa relawan sangat dibutuhkan di tengah persoalan bangsa yang kerap terjadi. Adanya relawan di tengah masyarakat telah memperlihatkan munculnya kepedulian di antara sesama.
Temu Karya Nasional V 2013 Relawan PMI kali ini mengangkat tema “Relawan sebagai Agen Perubahan”. Selama kegiatan, mereka akan mengikuti empat kegiatan besar (Temu, Karya, Pengembangan Kapasitas, dan Persahabatan) yang merupakan rangkaian ajang pembinaan dan pengembangan, mulai dari kegiatan pertemuan relawan, simulasi pelayanan kepalangmerahan, bakti relawan di masyarakat, hingga ajang pertukaran budaya dan seni.
“Relawan telah menunjukkan darma baktinya pada bangsa dan negara. Mereka terjun di tengah masyarakat dan membantu menyelesaikan permasalahan rakyat dengan sukarela. Para relawan telah menjadi agen perubahan bagi masyarakat,” jelas Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.
Di Temu Karya kali ini, PMI melibatkan pihak kementrian dan kepolisian untuk terlibat dalam kegiatan sarasehan dan membahas topik yang terkait dengan relawan. Kepala Polisi RI (Kapolri) Timur Pradopo, Menteri Koperasi & Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarief Hasan, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari ikut terilbat dalam kegiatan sarasehan bersama relawan. Pengusaha nasional ternama, Rahmat Gobel (PT Panasonic Gobel Indonesia) dan Ali Markus (Maspion Grup) juga akan hadir di tengah para relawan.
“Dengan mengikuti Temu Karya, kami berharap kapasitas relawan PMI dapat semakin berkembang sehingga mereka semakin sigap dan tanggap dalam bertindak di situasi kedaruratan yang menjadi kegiatan utama PMI, dan juga semakin mampu melakukan pemberdayaan di masyarakat” ujar Jusuf Kalla.
Hingga saat ini PMI memiliki sekitar 1 juta relawan yang tersebar di Indonesia. Mereka merupakan Korps Sukarela (KSR) sebanyak 32.568 orang, Tenaga Sukarela (TSR) sebanyak 19.294 orang, dan Donor Darah Sukarela (DDS) sebanyak 893.381. Dengan jumlah ini PMI termasuk organisasi di Indonesia dengan jumlah relawan terbanyak. Sementara dari 188 anggota perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, PMI merupakan organisasi palang merah yang memiliki relawan terbesar di dunia.
Relawan PMI menjadi tulang punggung organisasi dan sebagai agen perubahan untuk berkontribusi secara profesional terhadap penguatan kapasitas organisasi PMI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
salam..Bapak/ Ibu Bagian Penyuluhan dan Pembinaan Masyarakat.saya mewakili temen-temen yang tergabung dalam Organisasi Primas Indonesia. meminta kepada Bapak/ Ibu memberikan wawasan dan mengizinkan kami, turut serta kedepan dalam pembinaan kepada Masyarakat luas…terima kasih