Pekerja media yang melakukan peliputan dari medan perang sangat beresiko berhadapan dengan bahaya, meskipun telah mengenakan perlengkapan yang dianjurkan – misalnya terluka atau bahkan terbunuh ketika terkena serangan pihak yang tengah bertikai. Apakah hukum yang berlaku saat konflik bersenjata internasional, yaitu hukum humaniter, memberikan status pelindungan untuk para jurnalis tersebut? Kapan hotline ICRC dapat menolong?

Pelindungan seperti apa yang dapat diberikan pada jurnalis oleh hukum humaniter internasional?

Menurut hukum humaniter internasional, pewarta berita yang bertugas di wilayah dalam yurisdiksinya mendapat pelindungan yang sama seperti penduduk sipil, tentu selama mereka tidak turut serta langsung dalam pertempuran. Walaupun hukum humaniter internasional hanya membuat dua referensi tersurat terkait pelindungan personel media ini (Pasal 4A (4) Konvensi Jenewa III dan Artikel 79 Protokol Tambahan I), pelindungan terhadap mereka di bawah hukum yang berlaku ini cukup komprehensif ketika dibaca dalam hubungannya dengan aturan kemanusiaan lainnya.

Secara lebih spesifik, wartawan perang juga berhak atas status ‘tawanan perang’ apabila ditangkap dalam situasi konflik bersenjata internasional.

Apa posisi ICRC dalam kaitannya dengan pelindungan jurnalis?

ICRC berpandangan bahwa perangkat hukum yang ada telah menyediakan pelindungan yang memadai bagi jurnalis. Tantangannya adalah memasikan implementasi yang lebih baik dari aturan-aturan hukum ini. Setiap pelanggaran harus diselidiki secara menyeluruh, dan mereka yang bertanggung jawab harus diproses hukum. Individu dapat dan harus dituntut atas kejahatan perang yang mereka lakukan, dan para pihak dalam konflik wajib menaati hukum humaniter internasional, dan harus memastikan bahwa pihak lain juga patuh.

Apa yang dapat dilakukan ICRC untuk membantu pekerja media yang bertugas di zona konflik?

ICRC membantu para pekerja media yang bekerja di situasi konflik melalui 3 cara:

  • Secara umum mempromosikan hukum humaniter internasional, dengan tujuan mencegah pelanggaran hukumnya dan meningkatkan pelindungan;
  • Dapat dengan melatih jurnalis dalam hal pertolongan pertama dan hukum humaniter internasional, memberikan latar belakang reportase dan informasi mereka tentang bagaimana hukum melindungi mereka;
  • ICRC mengoperasikan hotline darurat untuk jurnalis yang meliput dari zona berbahaya dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Bagaimana Hotline darurat yang disediakan ICRC dapat menolong?

Tujuan utama hotline ini adalah untuk melakukan aksi cepat dan efektif apabila ada pekerja media atau krunya yang ditahan, ditangkap, ditawan, dilaporkan hilang, terluka, atau terbunuh di wilayah di mana ICRC beroperasi.

Dalam keadaan yang memungkinkan, ICRC mungkin dapat:

  • Mencari konfirmasi penangkapan atau penahanan, dan memperoleh akses ke orang yang ditahan;
  • Memberi informasi tentang keberadaan kepada kerabat terdekat dan atasan atau asosiasi profesional;
  • Membantu anggota keluarga memulihkan atau mengurus kontak dengan orang yang ditahan;
  • Mengevakuasi yang terluka;
  • Dalam scenario terburuk, ICRC juga dapat mencoba mencari dan memulangkan jenazah.

Apa yang dapat ICRC perbuat untuk jurnalis yang ditahan?

ICRC dapat memberikan bantuan yang sama sebagaimana diberikan pula pada penduduk sipil yang berada di posisi serupa. Hal ini termasuk menilai perlakuan dan kondisi dalam tahanan, dan meminta otoritas berwenang untuk melakukan perbaikan jika perlu. Dalam dialognya dengan pihak berwenanng, ICRC mungkin pula membahas penghormatan atas jaminan procedural dan yudisial yang berlaku. Singkatnya, ICRC akan fokus pada apa yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan fisik para jurnalis yang ditahan. ICRC tidak akan meminta pembebasan seorang jurnalis, juga tidak mengampanyekan kebebasan berekspresi atau hak atas informasi, karena ini berada di luar mandatnya. Semua layanan ICRC sepenuhnya bersifat kemanusiaan.

Siapa yang dapat melapor ke hotline? Bagaimana caranya?

Pekerja media, keluarga mereka atau atasannya dapat melakukan pelaporan langsung ke kantor ICRC terdekat; dengan menghubungi nomor hotline khusus +41 79 217 32 85; atau dengan mengirim surel ke press@icrc.org. Informasi dasar yang perlu disediakan termasuk:

  • Nama jurnalis;
  • Tanggal lahir dan kebangsaan;
  • Informasi mengenai keadaan di sekitar insiden (jika tersedia);
  • Alasan terkait bantuan yang diminta.

Informasi-informasi ini kemudian akan diteruskan ke staf khusus ICRC. Informasi lebih lanjut tentang cara kerja hotline ini tersedia di brosur ini.

Bagaimana penanganan laporan dilakukan?

Setelah menerima permintaan, ICRC segera menginformasikan penanya sejauh mana ia dapat melakukan tindak lanjut. Ini sangat tergantung pada kehadiran organisasi di lapangan, operasi kemanusiaan, dan situasi keamanan. Sementara itu, pengerjaan permintaan hampir selalu membutuhkan kerja sama dari berbagai anggota staf, mulai dari kunjungan ke orang-orang yang ditahan di fasilitas penahanan, penelusuran orang hilang, hingga pemberian bantuan medis. Ini bisa menjadi proses yang panjang dan sulit, sering kali terjadi sepenuhnya di belakang layar. Sukses, sayangnya, tidak selalu dijamin. Namun, bahkan informasi terkecil sekalipun – misalnya, konfirmasi penahanan seseorang, atau tanda kehidupan – dapat membuat perbedaan, membawa kelegaan yang sangat besar bagi keluarga dan majikan yang khawatir. ICRC menangani kasus hotline secara rahasia, dan mengharapkan mereka yang meminta bantuan untuk memperlakukan informasi yang diberikan kepada mereka dengan kebijaksanaan yang sama.

Mengapa ICRC tidak membagikan informasi kasus yang ditangani melalui hotline?

Kasus yang ditangani melalui hotline mungkin sangat sensitif, jika bukan perkara hidup dan mati. Kerahasiaan telah berulang kali terbukti efektif dalam membantu ICRC mendapatkan dan menjaga kepercayaan dari setiap orang yang bekerja dengan ICRC. Ini juga mengizinkan ICRC untuk memperoleh akses ke tempat-tempat yang tidak dibuka untuk siapapun. Sementara beberapa tindakan yang dilakukan oleh ICRC telah mendapat liputan media yang luas (misalnya, evakuasi jurnalis Agustus 2011 dari Hotel Rixos di Tripoli, Libya), sebagian besar upaya yang terlibat terjadi di luar pandangan publik.

Apakah ICRC mengumpulkan statistic terkait insiden yang berhubungan dengan penugasan media di wilayah berbahaya?

ICRC tidak mengompilasi statistik serangan terhadap pekerja media atau kematiannya. Namun, sejumlah organisasi yang bergerak di bidang media-safety melakukannya (misal laporan oleh Committee to Protect Journalists).