Jakarta – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) turut berpartisipasi dalam acara Pecha Kucha Jakarta Vol.15 kemarin malam (18/09) di Restaurant Es Teler 77 Blok M.

Pecha Kucha Jakarta yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2009 ini sebenarnya pertama kali digagas oleh Astrid Klein dan Mark Dytham dari Klein Dytham Architecture pada tahun 2003. Istilah Pecha Kucha mereka ambil dari bahasa Jepang yang berarti percakapan dalam ruangan. Jakarta sendiri merupakan kota ke 177 di dunia yang mengadakan Pecha Kucha dari total 318 kota di seluruh dunia.

Uniknya setiap presenter di Pecha Kucha hanya diijinkan menampilkan bahan presentasinya sebanyak 20 slide dengan durasi 20 detik untuk setiap slide-nya. Sehingga presentasi yang dibawakan setiap pembicara harus tepat sasaran dan memiliki nilai ketertarikan yang tinggi.

Dengan mengusung tema “Celebrating Diversity”, Pecha Kucha Jakarta Vo.15 menampilkan 12 pembicara dari latar belakang yang beragam, seperti sutradara film, pengusaha, penari, aktris, komedian, penulis bahkan olahragawan.

Secara bergantian para pembicara mempresentasikan karya atau kegiatan mereka di depan puluhan orang yang hadir ke acara Pecha Kucha Jakarta tadi malam. Hal yang istimewa dalam Pecha Kucha kali ini adalah Cooperation Delegate ICRC, Nima Dadbin, turut berpartisipasi dalam acara ini. Ia membicarakan tentang bagaimana perbedaan dapat membantu ICRC untuk mencapai tujuannya di negara lain.

Nima Dadbin, Cooperation Delegate ICRC, turut berpartisipasi dalam Pecha Kucha Jakarta Vol: 15. Ia membicarakan tentang bagaimana perbedaan dapat membantu ICRC untuk mencapai tujuan mereka di negara lain. ©ICRC/Mia Pitria

Tampil juga sebagai salah seorang pembicara malam itu adalah Dr. Tadashi Ogawa, Direktur Jenderal Japan Foundation Jakarta dan Direktur Regional untuk Japan Foundation Asia Tenggara, dimana ia mempresentasikan mengenai perkembangan bahasa Jepang di Indonesia.

Dr. Tadashi Ogawa, Direktur Jenderal Japan Foundation dan Direktur Regional untuk Japan Foundation Asia Tenggara, mempresentasikan perkembangan bahasa Jepang di Indonesia. ©ICRC/Mia Pitria

Caroline Florasari Sunarko, Direktur Bisnis Damn! I Love Indonesia. ©ICRC/Mia Pitria

Lalu masih banyak lagi para pembicara lainnya seperti Caroline Florasari Sunarko dari DAMN! I Love Indonesia, Edward Gunawan seorang sutrada film muda yang sempat beradu peran dengan Cut Mini di film Arisan, Mathew Mendelson seorang penulis di Time Internasional, Ishan Odelia seorang penari, Sebastiano Snider, Sony Jethani, Nadine Freischald, Florian Cornu, Pete Klestov olahragawan, dan Sacha Stevenson seorang komedian dan aktris.

Para penonton yang hadir pada Pecha Kucha Jakarta vol.15. ©ICRC/Mia Pitria