Meskipun lanskap kemanusiaan terus berkembang, salah satu faktor yang menonjol di antara para pemain bantuan kemanusiaan, dan khususnya organisasi non-pemerintah (LSM), adalah signifikannya dimensi swasta dan tidak untuk keuntungan. Setelah menelusuri asal historis organisasi-organisasi, mendefinisikannya dan menekankan bagaimana terkenal dan dihormatinya mereka, artikel ini melanjutkan membahas pertanyaan-pertanyaan pokok yang mereka hadirkan. Artikel menunjukkan bahwa meskipun masing-masing memiliki karakteristik sendiri yang spesifik, metode kerjanya memiliki banyak kesamaan. Dalam kesimpulan, peran yang dimainkan LSM di panggung internasional juga disebutkan, demikian pula posisi mereka terkait rencana PBB untuk merombak sistem kemanusiaan internasional. Dihadapkan pada lingkungan transnasional dan tuntutan akuntabilitas yang meningkat baik kepada penerima manfaat (beneficiaries) maupun kepada sponsor, dengan waktu yang tidak menentu ke depan dan pilihan sulit yang harus dibuat, LSM bahkan harus lebih manusiawi dalam pendekatan yang mereka ambil. [wpfilebase tag=file id=24]
Tentang Penulis:
Philippe Ryfman adalah seorang profesor dan peneliti di Departemen Ilmu Politik Sorbonne dan CRPS (Sorbonne Political Science Research Centre), Universitas Paris I, Pantheon-Sorbonne. Dia juga praktek sebagai pengacara dan konsultan.
File PDF untuk artikel ini dapat [unduh di sini], sedangkan apabila Anda membutuhkannya dalam bentuk cetakan, silahkan pesan ke ICRC melalui email ke djakarta@icrc.org atau mention kami melalui Twitter @ICRC_id.