Abstrak
Geng telah lama dianggap sebagai sumber kekerasan dan ketidakamanan, tetapi mereka semakin diidentifikasi sebagai penyebab ketidakstabilan dan merupakan ancaman terhadap negara. Geng beroperasi di situasi non-konflik, menimbulkan pertanyaan apakah tepat menerapkan kacamata konflik untuk memahami geng. Ditandai perbedaan yang muncul antara kelompok bersenjata dan gang ketika menimbang konsep ruang tanpa kekuasaan, negara, kekerasan, dan keberlanjutan. Beberapa geng mencapai ambang batas menghadirkan tantangan langsung terhadap negara; ini membuat perbandingan dengan kelompok-kelompok bersenjata lainnya menjadi sulit dan menunjukkan kebutuhan untuk kacamata analitis yang lebih spesifik.
Tentang Penulis
Dr Jennifer Hazen M. adalah mahasiswa S3 LBJ School of Public Affairs di University of Texas di Austin. Bidang keahliannya termasuk kelompok bersenjata, dinamika konflik, dan proses penciptaan perdamaian pasca-konflik.
File PDF untuk artikel ini dapat [unduh di sini], sedangkan apabila Anda membutuhkannya dalam bentuk cetakan, silahkan pesan ke ICRC melalui email ke djakarta@icrc.org atau mention kami melalui Twitter @ICRC_id.