Abstrak
Video game mempengaruhi persepsi pengguna tentang apa yang boleh dilakukan tentara selama perang. Mereka juga dapat mempengaruhi perilaku kombatan selama konflik bersenjata saat ini. Sementara video game merupakan pelarian diri yang sangat menghibur bagi jutaan pemain, beberapa video game menciptakan kesan bahwa perbuatan yang dilarang, seperti penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum adalah perilaku standar. Para penulis berpendapat bahwa integrasi lebih lanjut dari hukum humaniter internasional (HHI) dapat meningkatkan pengetahuan tentang aturan perang antara jutaan pemain, termasuk merekrut calon dan tentara untuk dikerahkan. Hal ini, pada gilirannya, menawarkan janji untuk lebih menghargai HHI di medan perang berikutnya.

Tentang Penulis
Ben Clarke adalah seorang profesor, di University of Notre Dame Australia, dan mantan penasihat pada Unit Relasi Masyarakat Sipil, Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Christian Rouffaer adalah penasehat pada Unit untuk Hubungan dengan Angkatan Bersenjata, Divisi Integrasi dan Promosi Hukum, ICRC. François Sénéchaud adalah kepala divisi untuk Integrasi dan Promosi Hukum, ICRC.

File PDF untuk artikel ini dapat [unduh di sini], sedangkan apabila Anda membutuhkannya dalam bentuk cetakan, silahkan pesan ke ICRC melalui email ke djakarta@icrc.org atau mention kami melalui Twitter @ICRC_id.

Kata kunci: video game, pengaruh, perilaku, efek merusak, penerapan, tantangan, pesan, kewajiban, inisiatif, remeh.