Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar lokalatih Manajemen Jenazah dalam situasi darurat yang diadakan selama tiga hari pada Tanggal 21-23 November 2017 di Pusdiklat PMI Pusat Jatinangor Sumedang, Jawa Barat.

Foto bersama seluruh peserta dan pemateri.
Mia/ICRC

Lokalatih ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota PMI dalam menangani korban masal baik bencana maupun konflik, khususnya melalui meningkatkan kapasitas dasar penanganan korban meninggal untuk mendukung proses identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI) selaku koordinator sub klaster untuk penanganan korban mati.

“Ini merupakan hasil tindak lanjut dari sensitisasi manajemen jenazah saat darurat tahun sebelumnya antara PMI dengan ICRC untuk mengetahui bagaimana pengenalan standar dan metode standar manajemen jenazah dalam berbagai skenario darurat ” Ungkap istianasari, kepala sub divisi kesehatan darurat PMI Pusat.

Lebih lanjut istianasari mengatakan, tujuan diadakanya lokakarya ini adalah hal yang baru dilingkungan PMI sebagai model percontohan untuk menyusun standar baku kurikulum mengenai manajemen jenazah saat darurat untuk memastikan jenazah diperlakukan secara bermartabat, dikelola secara baik dan diketahui identitasnya sampai kembali kepada keluarga dan masyarakat.

Sementara itu, Asisten Forensik ICRC indonesia, Ita Perwira mengatakan, Manajemen jenazah merupakan hal penting yang seringkali dilupakan dalam  bidang tanggap bencana. Padahal, bencana alam umumnya menimbulkan korban tewas dalam jumlah besar.

“Korban meninggal ini juga berhak untuk mendapatkan pelayanan yang layak, diidentifikasi sehingga keluarga yang kehilangan sanak famili juga mengetahui nasib keluarganya yang hilang,” ungkap Ita

Dalam pelaksanannya, ICRC bekerjasama dengan PMI dan DVI dengan menggelar lokalatih ini untuk membantu meningkatkan kapasitas sumber daya anggota PMI  khususnya terkait metode penerapan manajemen jenazah yang tepat dengan perspektif kemanusiaan dan sesuai dengan ilmu forensik.

“Harapannya kegiatan lokalatih ini dapat menghasilkan model baru serta tersusunnya kurilulum baru dalam pengembangan manajemen jenazah dalam situasi darurat,” Tutup Ita.

Drg. Lisda Cancer, Kepala DVI Indonesia, hadir untuk memberikan materi mengenai identifikasi jenazah.
Mia/ICRC