Tripoli / Jenewa (ICRC) – Sabtu (1/10) lalu, sebuah tim dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) akhirnya bisa masuk ke Sirte yang terkepung selama berminggu-minggu. Tim yang juga beranggotakan seorang dokter masuk ke Sirte melalui jalan darat dari Misrata. Tim berhasil sampai ke rumah sakit Ibn Sina di Sirte, dan menyerahkan perlengkapan bedah yang paling dibutuhkan yang cukup untuk merawat sekitar 200 korban luka, termasuk perban, kantong mayat, dan 400 liter bahan bakar untuk menjalankan generator rumah sakit tersebut.
Lihat berita sebelumnya “Libya: Bantuan bagi 10.000 Orang Dekat Sirte” , “Kondisi lingkungan kerja petugas medis selama beberapa minggu terakhir sangat sulit,” kata Hichem Khadraoui yang memimpin operasi tersebut. “Rumah sakit saat ini menghadapi arus masuk pasien dalam jumlah besar sementara perlengkapan medis terus menipis dan kebutuhan akan oksigen sangat mendesak. Belum lagi tempat penampungan air rusak.”
Karena situasi keamanan tidak stabil, tim ICRC tidak bisa tinggal lebih lama untuk melakukan asesmen kebutuhan para pengungsi. Namun tim ICRC telah bertemu dengan perwakilan dari masyarakat setempat yang menyampaikan beberapa kebutuhan yang sangat mendesak antara lain air bersih, makanan (terutama makanan bayi) dan perlengkapan kebersihan. “Bagi ICRC, yang terpenting adalah membantu orang-orang yang terkena dampak konflik – baik warga sipil maupun para pejuang yang terluka sama saja. Kami berkomitmen untuk kembali ke Sirte sesegera mungkin,” papar Khadraoui.
ICRC mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik mengenai kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional untuk menempuh semua langkah untuk melindungi penduduk sipil dan memberikan akses yang aman bagi petugas medis.