Di akhir kunjungan, staf ICRC menyampaikan temuannya kepada pimpinan penjara. Mereka juga menginformasikan pada pihak otoritas mengenai bantuan tahunan ICRC selanjutnya untuk para tahanan, seperti contohnya buku atau permainan hiburan, tergantung dari hasil penilaian yang mereka butuhkan. Isu-isu dan saran-saran dari hasil dikumpulkan selama kunjungan berlangsung ini diberikan hanya pada pihak otoritas penjara, dengan cara bilateral dan rahasia, dalam upaya untuk meningkatkan hubungan yang sudah terjalin dan memperbaiki, jika diperlukan, kondisi tempat penahanan. © ICRC / G. Kavalerchik
Galeri foto yang menggambarkan cara kerja tim ICRC di dalam pusat penahanan Israel. ICRC mengunjungi para tahanan yang ditahan oleh Israel sejak tahun 1967 lalu; yang sampai dengan saat ini telah mengunjungi sekitar 10.000 tahanan yang ditahan oleh Israel, pihak otoritas Palestina dan Hamas. Prosedur kunjungan tahanan selalu dilaksanakan dengan metode yang sama diseluruh dunia. Bertujuan untuk memastikan para tahanan mendapatkan perlakuan yang baik dan kondisi tempat penahanan yang layak serta membantu para tahanan untuk dapat berhubungan dengan dunia luar.
Galeri foto ini menggambarkan kunjungan tahanan oleh staf ICRC di penjaraRamon, Israel.
ICRC mengunjungi 10.000 tahanan yang ditahan oleh Israel, pihak otoritas Palestina dan Hamas setiap tahunnya. Tujuan diadakannya kunjungan tahanan ini adalah untuk melihat perlakuan yang diterima dan kondisi tempat penahan para tahanan. Penemuan kasus yang tidak sesuai dengan yang tertera pada Hukum Humaniter Internasional akan diberikan hanya pada pihak otoritas penjara saja. Prosedur kunjungan tahanan selalu dilaksanakan dengan langkah yang sama diseluruh dunia. Semua orang Palestina yang ditahan oleh Israel merupakan orang-orang yang dilindungi berdasarkan Pasal 4 Konvensi Jenewa Keempat, yang diratifikasi oleh Israel pada tahun 1951. ICRC sudah mengunjungi tempat-tempat penahanan di negara Israel sejak 1967. Kunjungan orang Palestina yag ditahan oleh pihak otoritas Palestina di Tepi Barat dan otoritas de facto di Jalur Gaza adalah berdasarkan perjanjian Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh ICRC dan PLO pada tahun 1996. © ICRC / G. Kavalerchik
Pagi hari, 5 staf ICRC tiba di Ramon, tempat penahanan di Israel Selatan. Mereka diterima oleh staf dari Israeli Prison Service (IPS). Untuk menjaga agar tetap netral, staf ICRC yang berkunjung bukan warga negara Israel ataupun Palestina, dan biasanya petugas kesehatan yang sering mengunjungi tempat-tempat penahanan. © ICRC / G. Kavalerchik / il-e-02572
Kunjungan ini dimulai dengan diskusi bersama pimpinan penjara. Juru bicara ICRC menjelaskan tujuan dan program kunjungan tahanan tersebut. Ini merupakan dasar dari pekerjaan ICRC untuk bekerja secara transparan, dan mendengar penjelasan pihak otoritas penjara dan juga menindak lanjuti isu-isu permasalahan yang timbul pada kunjungan sebelumnya. © ICRC / G. Kavalerchik / il-e-02571
Setelah berdiskusi dengan pihak otoritas penjara, staf ICRC terpecah menjadi 3 kelompok. Dengan maksud agar dapat mengunjungi seluruh bagian penjara selama kunjungan berlangsung. Staf ICRC memeriksa bahwa seluruh fasilitas penjara bersih dan berfungsi dengan baik serta kondisi materialnya layak pakai. Mereka berbicara dengan para tahanan mengenai isu-isu yang muncul dan menindak lanjuti kasus-kasus yang tertunda. Informasi yang terkumpul akan menjadi acuan untuk diskusi akhir dengan pimpinan penjara diakhir kunjungan nanti. © ICRC / G. Kavalerchik / il-e-02573
Tempat-tempat penahanan biasanya terbagi menjadi beberapa sektor. Di setiap sektor, para tahanan menujuk seorang “Shawish”, representatif yang bertindak sebagai penghubung antara tahanan dan administrator penjara. Staf ICRC selalu bertemu dengan Shawish, yang mana mengangkat isu-isu yang sebaiknya diperiksa selama kunjungan tahanan berlangsung. © ICRC / G. Kavalerchik / il-e-02575
Wawancara tanpa kehadiran saksi antara ICRC dengan tahanan adalah cara terbaik untuk mengetahui kondisi penjara dan perlakuan yang diterima oleh para tahanan. Wawancara tanpa kehadiran saksi memungkinkan para tahanan untuk berbicara secara bebas mengenai isu-isu yang dialami serta merupakan kesempatan para tahanan untuk lepas dari rutinitas penjara. © ICRC / G. Kavalerchik / il-e-02577
Halaman dimana para tahanan dapat berkumpul beberapa jam setiap harinya menjadi kosong selama bulan Ramadhan, terlepas dari mereka yang melakukan solat. Biasanya, halaman ini menjadi tempat dimana para tahanan saling bertemu, berbicara dan berkegiatan seperti contohnya main bola basket atau tenis meja. © ICRC / G. Kavalerchik / il-e-02576
ICRC mendistribusikan Red Cross Message – RCM (Berita Palang Merah), yang berisi berita singkat mengenai kabar dari keluarga tahanan. Para tahanan juga dapat menuliskan surat balasan. Staf ICRC akan mengirimkan pesan tersebut secara verbal kepada pihak keluarga tahanan yang tidak dapat bertemu langsung dengan para tahanan. Beberapa tahanan menandatangani formulir Surat Kuasa, yang dikirim oleh keluarga mereka. Hal ini memungkinkan istri-istri dari tahanan-tahanan tsb untuk melakukan transaksi finansial. © ICRC / G. Kavalerchik / il-e-02574
Di akhir kunjungan, staf ICRC menyampaikan temuannya kepada pimpinan penjara. Mereka juga menginformasikan pada pihak otoritas mengenai bantuan tahunan ICRC selanjutnya untuk para tahanan, seperti contohnya buku atau permainan hiburan, tergantung dari hasil penilaian yang mereka butuhkan. Isu-isu dan saran-saran dari hasil dikumpulkan selama kunjungan berlangsung ini diberikan hanya pada pihak otoritas penjara, dengan cara bilateral dan rahasia, dalam upaya untuk meningkatkan hubungan yang sudah terjalin dan memperbaiki, jika diperlukan, kondisi tempat penahanan. © ICRC / G. Kavalerchik