Komite Internasional Palang Merah (ICRC) kembali bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), RS Bakti Rahayu Ambon, Dinas Kesehatan Kabupaten Buru, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buru, mengadakan Program Pelayanan Kesehatan Mata kepada warga Kabupaten Buru, Maluku di RSUD Namlea, selama empat hari (19-22/11/15) lalu. Tercatat sebanyak 582 warga yang mendapatkan pemeriksaan mata. Dari jumlah tersebut, 104 warga Namlea mendapat pelayanan operasi katarak dan 230 warga mendapatkan kacamata baca.

Freddy Nggadas, staf ICRC delegasi Jakarta, yang bertanggung jawab atas program ini, melakukan pendataan sebelum kegiatan dimulai.  ©ICRC/Otto Ferdinand

Freddy Nggadas, staf ICRC delegasi Jakarta, yang bertanggung jawab atas program ini, melakukan pendataan sebelum kegiatan dimulai.
©ICRC/Otto Ferdinand

Salah seorang pasien diperiksakan matanya oleh Dokter Elna S Anakotta, Spm, dokter spesialis mata dari Ambon, sebelum masuk ke pemeriksaan lebih lanjut.  ©ICRC/Otto Ferdinand

Salah seorang pasien diperiksakan matanya oleh Dokter Elna S Anakotta, Spm, dokter spesialis mata dari Ambon, sebelum masuk ke pemeriksaan lebih lanjut.
©ICRC/Otto Ferdinand

Pemeriksaan refraksi mata, adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dari RS Bakti Rahayu Ambon. ©ICRC/Otto Ferdinand

Pemeriksaan refraksi mata, adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dari RS Bakti Rahayu Ambon.
©ICRC/Otto Ferdinand

Sebelum menjalani operasi, pasien di stabilkan ukuran bola matanya, guna mestabilkan tekanan bola mata sebelum menjalani operasi katarak mata. ©ICRC/Otto Ferdinand

Sebelum menjalani operasi, pasien di stabilkan ukuran bola matanya, guna mestabilkan tekanan bola mata sebelum menjalani operasi katarak mata.
©ICRC/Otto Ferdinand

Ibu Suharti, 70 tahun, sudah menderita katarak dua tahun terakhir ini. Operasi yang dijalani selama 20 menit ini, berhasil membuat Ibu Suharti melihat dunia kembali. ©ICRC/Otto Ferdinand

Ibu Suharti, 70 tahun, sudah menderita katarak dua tahun terakhir ini. Operasi yang dijalani selama 20 menit ini, berhasil membuat Ibu Suharti melihat dunia kembali.
©ICRC/Otto Ferdinand

Salah sstu pasien yang telah berhasil di operasi oleh tim RS Bakti Rahayu Ambon, bersiap untuk dibawa ke ruang pemulihan. ©ICRC/Otto Ferdinand

Salah sstu pasien yang telah berhasil di operasi oleh tim RS Bakti Rahayu Ambon, bersiap untuk dibawa ke ruang pemulihan.
©ICRC/Otto Ferdinand

Penggunaan perban pada mata setelah operasi katarak, selain melindungi mata dari debu, juga menghindari pasien dari menggosok mata atau menutup mata terlalu erat atau memberikan tekanan apapun pada mata. Perban sebaiknya digunakan selama enam minggu hanya pada saat pasien tidur. ©ICRC/Otto Ferdinand

Penggunaan perban pada mata setelah operasi katarak, selain melindungi mata dari debu, juga menghindari pasien dari menggosok mata atau menutup mata terlalu erat atau memberikan tekanan apapun pada mata. Perban sebaiknya digunakan selama enam minggu hanya pada saat pasien tidur.
©ICRC/Otto Ferdinand

Pasien diharuskan menginap sehari setelah menjalani operasi katarak. ©ICRC/Otto Ferdinand

Pasien diharuskan menginap sehari setelah menjalani operasi katarak.
©ICRC/Otto Ferdinand

Dokter Elna S Anakotta, Spm, dokter spesialis mata yang memimpin proses pemeriksaan mata kali ini, berfoto bersama pasien dan keluarganya setelah melakukan pemeriksaan mata pada pasien pasca operasi katarak. ©ICRC/Otto Ferdinand

Dokter Elna S Anakotta, Spm, dokter spesialis mata yang memimpin proses pemeriksaan mata kali ini, berfoto bersama pasien dan keluarganya setelah melakukan pemeriksaan mata pada pasien pasca operasi katarak.
©ICRC/Otto Ferdinand