Krisis Suriah sudah memasuki musim dingin ketiga. Bagi jutaan orang di Suriah, beberapa bulan mendatang akan membawa rasa lapar, dingin dan eksposur kekerasan yang terjadi ke tingkat yang sangat ekstrim.
Robert Mardini, kepala operasi ICRC untuk Timur Tengah, mengatakan bahwa warga sipil yang terperangkap di daerah-daerah dimana organisasi-organisasi kemanusiaan tidak diizinkan untuk masuk, termasuk dalam kategori yang paling rentan pada musim dingin ini. Dalam sebuah wawancaranya pada kunjungan baru-baru ini di London, ia meminta kesadaran yang lebih besar pada penderitaan mereka.
Di seluruh Suriah, banyak keluarga yang telah kehilangan rumah mereka dan berusaha bertahan tanpa adanya panas, listrik atau air minum yang memadai. Infrastruktur dasar telah rusak, dan sangat sedikit layanan masyarakat yang tersedia. Sistem pelayanan kesehatan telah terhenti atau terpaksa melayani secara diam-diam/sembunyi karena serangan secara langsung terhadap rumah sakit, dokter, dan perawat.
Mardini mencatat bahwa Suriah akan dikenang sebagai konflik di mana hak-hak dasar untuk mendapatkan pengobatan luka dan sakit secara rutin terabaikan. Untuk mengatasi perilaku yang tidak dapat diterima ini dan untuk mengamankan akses kepada mereka yang terjebak akibat pertempuran, masalah kemanusiaan di Suriah harus dibawa ke tingkat ke yang lebih tinggi lagi pada agenda politik.
Sumber Berita: ICRC.org