Kompetisi Moot Court (Peradilan Semu) merupakan kegiatan ekstrakurikuler dimana para siswa berada dalam sebuah proses simulasi pengadilan. Siswa diberikan sebuah kasus fiktif dan diwajibkan untuk menyerahkan sebuah laporan tertulis secara singkat dan berpartisipasi dalam argumennya secara lisan di hadapan para panelis yang terdiri dari para profesor atau praktisi hukum lainnya, yang bertindak sebagai hakim. Mereka diharapkan untuk menyajikan argumen hukum berdasarkan fakta-fakta dari kasus tersebut. Keahlian mereka terletak dalam mengidentifikasi titik-titik masalahnya dan mengartikulasikan argumen mereka untuk memperkuat posisi mereka.
Kompetisi Moot Court Hukum Humaniter Internasional di Asia-Pasifik
Kompetisi peradilan semu Hukum Humaniter Internasional (HHI) Palang Merah di Asia Pasifik pertama kali diselenggarakan di Hong Kong pada tahun 2003 dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu kemanusiaan dan/untuk meningkatkan semangat kemanusiaan melalui peningkatan pemahaman HHI di kalangan mahasiswa hukum.
Awalnya kegiatan ini diselenggarakan untuk Kompetisi Peradilan Semu lokal oleh Palang Merah Hong Kong, University of Hong Kong dan City University of Hong Kong. Sejak tahun 2005 kegiatan ini semakin berkembang menjadi kegiatan tahunan secara regional, dengan ICRC sebagai co-organizer, dan Chinese University of Hong Kong sebagai mitra ketiga yang bergabung pada tahun 2009. Saat ini, dua puluh perguruan tinggi dari negara-negara di Asia Pasifik telah berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi ini dengan tujuan untuk mempromosikan HHI di regional.
Kegiatan ini akan kembali diadakan besok (13-14/03) selama dua hari, di Hong Kong. Tim yang berhasil berangkat ke Hong Kong dari Indonesia tahun ini adalah tim dari Universitas Indonesia (UI), setelah berhasil mengalahkan tim dari Universitas Pelita Harapan (UPH) di babak final, pada tanggal 30 November 2014 lalu. [Lihat berita selengkapanya disini]
Sesuai dengan mandat yang diembankan oleh masyarakat internasional, ICRC berupaya meningkatkan kesadaran dan mempromosikan kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional. Kompetisi pengadilan semu, yang mendorong para mahasiswa fakultas hukum untuk semakin akrab dengan cabang hukum ini, merupakan salah satu dari beberapa inisiatif dalam rangka mencapai tujuan tersebut.