Abstrak
Sejumlah negara dihadapkan pada tantangan untuk memastikan pembangunan harmonis dari kota yang berkembang pesat, untuk menawarkan layanan publik yang layak seiring pertumbuhan populasi, di bidang keamanan, kesehatan, dan pendidikan. Tantangan yang lebih sulit dan lebih mendesak karena kekerasan mungkin meletus (kerusuhan kelaparan, bentrokan antara geng wilayah atau komunitas etnis, tindak kekerasan pada orang asing (xenophobia) yang diarahkan terhadap pendatang, dan sebagainya) – kekerasan yang umumnya tidak meningkat ke titik menjadi konflik bersenjata tapi tetap saja membunuh. Berdasarkan pengalaman Komite Internasional Palang Merah dan mitra-mitranya, serta laporan-laporan dari para akademisi, artikel ini menggambarkan tentang kerentanan termiskin dan para pendatang di daerah perkotaan. Ini menceritakan kesulitan yang dialami organisasi-organisasi kemanusiaan, yang biasa bekerja di daerah pedesaan, harus berjuang. Terakhir, ini menggambarkan tanggapan-tanggapan inovatif, yang banyak bisa dipelajari: pendapatan dari proyek-proyek mikro, bantuan dalam bentuk uang tunai atau voucher, pertanian perkotaan, dan pembentukan program-program pencegahan kekerasan atau promosi kesehatan untuk melindungi mereka yang terkena dampak kekerasan bersenjata di daerah tertinggal.
Tentang Penulis
Marion Harroff-Tavel adalah Penasihat Politik untuk Komite Internasional Palang Merah, bertanggung jawab menganalisis kecenderungan di masa depan mengenai kekerasan bersenjata
File PDF untuk artikel ini dapat [unduh disini], sedangkan apabila Anda membutuhkannya dalam bentuk cetakan, silahkan pesan ke ICRC melalui email ke dja_djakarta@icrc.org atau mention kami melalui twitter @ICRC_id.