Abidjan/Jenewa (ICRC) – Pemain sepak bola tim nasional Senegal, Kalidou Koulibaly, yang menjadi kapten negaranya di Piala Afrika yang masih berlangsung saat ini bekerja sama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) memproduksi sebuah film pendek yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum dan pemegang senjata terkait aturan-aturan hukum humaniter internasional.

Film berjudul Defenders ini terutama menyasar kaum muda pemegang senjata dan bertujuan meningkatkan kesadaran mereka terkait aturan-aturan dasar perang, seperti: warga sipil tidak boleh menjadi sasaran serangan; langkah-langkah tertentu harus diambil untuk mengurangi dampak operasi militer terhadap perempuan dan anak-anak; kombatan musuh yang sudah menyerah harus dilindungi.

“Kita semua tahu sepak bola memberi kami wadah untuk berbicara secara lantang dan jelas mengenai isu-isu penting. Memastikan keselamatan anak-anak, perempuan muda, dan warga sipil menjadi hal yang lebih penting dibandingkan apa pun di Afrika,” kata Kalidou Koulibaly yang merujuk pada beberapa konflik bersenjata yang tengah berlangsung di Afrika.

Menurut ICRC, saat ini ada lebih dari 100 konflik bersenjata di seluruh dunia yang melibatkan lebih dari 60 negara dan 100 kelompok bersenjata non-negara. Ada beberapa negara yang sekaligus mengalami beberapa konflik di wilayahnya semenara beberapa aktor juga terlibat dalam beberapa konflik bersenjata sekaligus.

Jumlah konflik bersenjata di Afrika terus meningkat. Misalnya, sejak awal tahun 2000-an, jumlah konflik bersenjata sudah meningkat dua kali lipat, dari sekitar 20 menjadi lebih dari 40. ICRC memperkirakan sekitar 83 juta penduduk Afrika tinggal di wilayah yang seluruhnya atau sebagiannya dikuasai oleh kelompok bersenjata.

“Dialog kami dengan otoritas dan pemegang senjata terutama dimaksudkan untuk mencegah permasalahan kemanusiaan dan untuk memastikan kami mendapat akses ke semua korban perang dan situasi kekerasan lainnya agar dapat melindungi dan membantu mereka. Kami membangun kesadaran mengenai aturan-aturan perang yang melindungi warga sipil dalam konflik bersenjata agar nyawa manusia bisa diselamatkan. Berbicara tentang aturan-aturan tadi dengan menggunakan istilah sepak bola, sebuah permainan yang punya aturannya sendiri, membuka jalan bagi kami untuk menjangkau lebih banyak orang yang menyukai speak bola,” kata Patrick Youssef, direktur regional ICRC untuk Afrika.

Film ini dirilis di tahun peringatan 75 tahun Konvensi Jenewa, dan merefleksikan strategi kelembagaan baru ICRC, yang menempatkan pelindungan dan hukum humaniter internasional sebagai inti dari kerja kemanusiaannya.

“Saya bangga bisa menceritakan kisah indah ini dan terus mempromosikan perdamaian di dunia dan Afrika. Menurut hemat saya, mematuhi aturan-aturan perang yang dengan demikian memanusiakan konflik akan membuat orang hidup lebih aman. Harapan saya ini menjadi jalan yang kita pilih di masa mendatang,” kata Kalidou Koulibaly.

Video bisa dilihat di sini.