Jenewa / Teheran / Baghdad (ICRC) – Sebuah misi gabungan Iran-Irak yang bekerja selama dua minggu di Al Fao, Irak selatan, berhasil menemukan 178 tulang belulang tentara Iran dan Irak yang tewas selama perang antara kedua negara tersebut pada tahun 1980-1988. Misi ini dilaksanakan dari tanggal 27 Januari sampai 14 Februari 2012 kemarin dan ini merupakan misi yang kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir di wilayah Irak dengan bantuan dari ICRC.
“Pihak-pihak berwenang di Iraq termasuk Kementerian HAM, dan pemerintah Iran bekerja sama untuk menemukan lokasi dan melakukan penggalian tulang belulang tersebut guna diperiksa lebih lanjut,” kata Dika Dulic, seorang staff ICRC di kantor delegasi Irak. “Setelah tulang belulang diidentifikasi, keluarga mereka akhirnya mendapatkan kepastian mengenai nasib dari keluarga mereka yang hilang supaya keluarga yang ditinggalkan dapat melakukan upacara yang semestinya.”
“Perwakilan dari masing-masing Negara menegaskan kembali komitmen mereka untuk melanjutkan pencarian dan merencanakan lebih banyak misi gabungan semacam ini dalam beberapa bulan mendatang,” tambah Joana Durao, seorang staff ICRC dari delegasi Iran. “Mereka juga sepakat agar tulang belulang dari 21 tentara Iran akan dipulangkan sebelum akhir Februari ini.”
Pada tahun 2008, Irak, Iran, dan ICRC menyepakati perjanjian tripartit yang bertujuan mencari tahu apa yang terjadi pada mereka yang masih hilang. Sejak saat itu, pemerintah Irak dan Iran telah menemukan sekitar 2.500 orang hilang, sementara tulang belulang dari 407 prajurit telah dipulangkan ke negara asal mereka.
Dalam kapasitasnya sebagai perantara yang netral, ICRC memberikan dukungan atas upaya pemerintah Irak dan Iran untuk menemukan mereka yang hilang selama perang antara tahun 1980-1988 dan untuk meringankan beban penderitaan keluarga mereka.