Jenewa / Teheran / Baghdad (ICRC) – Tulang belulang 98 tentara Iran dan 13 tentara Irak yang tewas dalam perang tahun1980-1988 antara kedua negara tersebut, telah dipulangkan ke negara masing-masing pada hari Selasa lalu dari perbatasan Shalamja dekat Basra yang didukung oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Pertukaran ini dilangsungkan di penghujung misi gabungan ke-empat antara Iran dan Irak di semenanjung Al-Fao, Irak, dari 16 April – 16 Mei. Dengan demikian, tulang belulang dari total 557 orang tentara sudah dikembalikan ke negara asalnya dengan bantuan ICRC sejak tahun 2008 lalu.
ICRC secara rutin mendukung berbagai upaya pemerintah Iran dan Irak untuk mencari mereka yang hilang selama perang. Selain memberikan saran teknis dan keahlian di bidang forensik, ICRC juga berfungsi sebagai perantara yang bersifat netral antara kedua Negara.
“Ada sebagian keluarga yang telah menunggu selama puluhan tahun untuk mengetahui nasib keluarga mereka yang hilang. Kerjasama pemerintah Irak, melalui Kementerian Hak Asasi Manusia, dan pemerintah Iran telah memungkinkan dilanjutkannya upaya pencarian orang-orang yang hilang ini, “kata Pamela Stathakis, staff ICRC di Irak. “Berdasarkan hukum humaniter internasional, keluarga berhak mengetahui apa yang terjadi dengan orang-orang tercinta mereka.”
Dalam keempat misi gabungan antara November 2011 dan Mei 2012, tulang belulang dari 529 orang hilang sudah diproses sebagaimana semestinya.