Karena kecintaannya terhadap dunia sosial, membuat wanita asal Tasik ini berani mengambil resiko untuk bekerja di daerah-daerah konflik. Hingga saat ini, bersama dengan ICRC negara-negara konflik seperti Pakistan, Srilanka, Afrika sampai negara baru Sudan Selatan sudah pernah ia kunjungi.
Dengan ketekunan dan keingintahuan yang besar, Dining Tantri Samiyarsi memulai karirnya sebagai pekerja lapangan dengan tugas utama sebagai penterjemah di ICRC Jakarta yang ditugaskan di Maluku Utara pada tahun 2001 lalu. “Setelah menyelesaikan kuliah, seorang teman menghubungi saya dan menyarankan untuk mencoba melamar pekerjaan di ICRC Jakarta.” Kenang Dining. “Kala itu saya tidak mengetahui ICRC, namun teman saya mengatakan bahwa ICRC merupakan sebuah organisasi kemanusiaan terbesar dan tertua di dunia. Karena saya memang mencintai dunia sosial, makanya langsung tertarik dan melamar pekerjaan disini, akhirnya diterima dan langsung ditugaskan ke Ternate.”
Sub Delegasi Ternate didirikan untuk merespon korban konflik di Maluku Utara yang terjadi sejak tahun 1999. Cakupan tugas kemanusiaannya adalah mendistribusikan bantuan obat-obatan, alat pertanian sederhana termasuk bibit-bibit tumbuhan, alat rumah tangga seperti selimut, terpal dan alat masak, serta perlengkapan sekolah.
Pada misi pertamanya di Maluku Utara, Dining sudah dibuat terpana oleh tugas-tugas mulia yang dikerjakan oleh ICRC. “Bayangkan saja, Maluku Utara merupakan daerah kepulauan, untuk mencapai desa-desa terpencil kami harus menyebrangi lautan hanya dengan menggunakan kapal kecil. Jika bukan karena semangat kemanusiaan yang besar, mana mungkin bantuan kemanusiaan tersebut akan sampai kepada orang-orang yang membutuhkan?” Kata Dining. “Kegiatan kemanusiaan seperti inilah yang membuat saya semakin mencintai ICRC.”
Pada tahun 2002 sub delegasi Ternate ditutup, lalu ICRC kembali memberikan Dining kesempatan untuk bekerja di delegasi ICRC Jakarta. “Status saya bekerja di ICRC awalnya adalah kontrak, jadi setelah menyelesaikan tugas pertama saya di Ternate, maka selesai juga kontrak saya dengan ICRC. Namun ICRC Jakarta memberikan saya kepercayaan untuk kembali bekerja disini. Dengan latar belakang pendidikan saya, teknik sipil, maka saya mendapatkan kepercayaan untuk bertugas sebagai staf Water and Habitat.” Sejak saat itulah Dining terus bekerja di ICRC sampai tahun 2005.
Satu tahun setelah kejadian Tsunami di Aceh pada tahun 2004 lalu, Dining keluar dari ICRC Jakarta dan mencoba bekerja pada organisasi Internasional lainnya. Namun karena kecintaannya pada palang merah, membawa Dining kembali ke ICRC. “Saya menyukai pekerjaan di ICRC, setelah membandingkan dengan tempat lain, ternyata kegiatan lapangan ICRC lah yang memang paling cocok dengan jiwa petualangan saya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan di ICRC Jenewa dan alhamdulillah keterima.” Sejak saat itulah Dining menjadi Insinyur wanita pertama Indonesia yang menjadi tenaga ekspatriat ICRC Jenewa sampai sekarang, cerita pengalaman serunya selama bertugas sebagai tenaga ekspatriat di beberapa Negara dapat kita dengarkan pada video wawancara berikut ini:
Berikut ini merupakan beberapa kegiatan Dining dalam foto:
Wow proud of you sister, keep it up…
Thank you, will always try to do my best Ari :)
Congratulations Dining. You’ve come a long way since I first worked with you in Ternate, and then “poached” you into the WatHab department in DJA. But where is the Jammam Pipeline pic – your proudest moment, surely :)
Thank you Gavin! Yes, thanks to all ICRC colleagues, especially duo Jean Marc Moullet+Pak Welly and then Jim Soonarane, you and Riccardo Conti! Without you guys seeing something and trusting in me I would not be like this! Jim & you my best coaches & advisers!
In Jammam I took the pictures, so I hardly on them, lol! Jammam was also the best diet and gym I ever had in my life, I was in my slimmest shape.
Oopsss sorry… I mean duo admin Jean Marc Moullet+Mr. Welly, Jim Soonarane, you and then Riccardo Conti…
Keren. Saya dan rekan-rekan dari Palang Merah Indonesia mengucapkan selamat dan sukses!
Terima kasih thank you Yoga, all the best and success for you and PMI! We worked together (ICRC+PMI) back in 2003 PHAST training for PMI Aceh volunteers.
siamo ,saya bangga menjadi relawan
dan bangga dengan kakak
semangat terus
tiada hal yang paling indah selain kita dapat berbagi apapun sesama manuasia
walau bukan harta :)
Hi Zhia, agree, we must have passion, too. Thank you and yes, we shall keep the spirit up :)
Masha Allah, teteh hebat sekali ^_^
semoga kelak nanti aku juga bisa seperti teteh. aamiin
sukses terus ya buat teteh :)
Amin, Nur, thank you :)
Yes, you will be special you and even better than me, amin!
So proud of youuuuuu! Maju terus pantang mundur lah pokoknya.
Desma one of my best mate! Terima kasiiihhhh!!!!! If you haven’t pushed me for my 1st humanitarian organisation job back in Lampung ’94, the story could be different! And I am so proud of you, too!
bagaimana cara untuk bisa bergabung di ICRC kak?? saya sangat berminat
Halo Ade, Coba sering2 baca websitenya ICRC, silakan cek disini http://www.icrc.org/eng/who-we-are/jobs/index.jsp atau di Blog ICRC Indonesia https://blogs.icrc.org/indonesia/bekerja-di-icrc/. Semoga Berhasil ya :)