Jakarta (ICRC) – Wakil-wakil dari pemerintah, pasukan keamanan, kelompok non-Negara, dan para pemimpin keagamaan berkumpul di ibu kota Indonesia untuk membicarakan isu-isu mendesak tentang akses dan negosiasi kemanusiaan di seluruh wilayah Asia-Pasifik.
Konferensi tonggak tersebut diselenggarakan oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bersama dengan Center of Competence on Humanitarian Negotiation yang berbasis di Swiss, Humanitarian Forum Indonesia, dan Paramadina Graduate School of Diplomacy.
Diselenggarakan di Hotel Borobudur pada hari ini, konferensi ini akan menjadi saksi atas diskusi lebih dari 100 peserta dan utusan dari sekitar 15 negara mengenai tantangan dan dilema masa kini bagi pekerja kemanusiaan di seluruh wilayah ini.
Para pekerja kemanusiaan, wakil-wakil dari pemerintah setempat, pasukan bersenjata, kelompok oposisi, para ahli dari dunia akademis dan kelompok pemikir akan bergabung dengan para pemimpin dari sedikitnya empat kelompok agama besar – Islam, Buddha, Hindu, dan Kristen—untuk berbagi perspektif dan untuk mendorong pemahaman bersama dari segala sisi.
“Mendapatkan akses ke orang-orang yang terdampak oleh situasi konflik bersenjata tak pernah menjadi hal yang mudah,” ujar Christoph Sutter, yang memimpin delegasi regional ICRC untuk Indonesia dan Timor-Leste. “Akses humanitarian adalah hal yang penting, baik pada masa bencana alam maupun bencana yang disebabkan manusia. ICRC telah terlibat dalam negosiasi-negosiasi itu selama puluhan tahun karena sifat pekerjaannya, tapi selalu ada ruang bagi kami untuk belajar dari pihak lain.”
“Acara ini hadir di masa yang penting bagi wilayah Asia. Dengan negara-negara seperti Myanmar, Filipina, dan Bangladesh di tengah krisis kemanusiaan, cukup penting bagi para pemain kunci di wilayah ini untuk berbagi pengalaman dan membicarakan tantangan bersama,” kata Shiskha Prabawaningtyas, Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy, salah satu pihak penyelenggara konferensi ini.
Topik-topik yang akan dibicarakan selama konferensi antara lain adalah meningkatknya pembatasan pada akses kemanusiaan akibat kendala-kendala keamanan dan berkurangnya penerimaan terhadap pekerja kemanusiaan, politisasi bantuan dan berkembangnya peran organisasi berbasis keagaman dan tokoh-tokoh agama di masa konflik dan krisis-krisis kemanusiaan.
Berbagai sesi akan mempertemukan para panelis dari sektor-sektor yang berbeda untuk berbagai perspektif, pengalaman dan keahlian mereka, serta untuk mengusulkan solusi yang mungkin bagi tantangan-tantangan negosiasi kemanusiaan. Sementara masing-masing sesi menangani isu-isu khusus, semua panel digabungkan hingga tingkat tertentu untuk memicu perdebatan antara para wakil dari berbagai sector, terutama sejumlah perwakilan dari masyarakat sipil Indonesia, LSM, dan lingkaran akademis.
“Para aktor lokal dan organisasi berbasis agama memainkan peran yang semakin kritis di garis depan krisis kemanusiaan,” kata Tomy Hendrajati, ketua Dewan Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia. “Konferensi ini memberikan kesempatan penting untuk mendengar perspektif yang berbeda tentang negosiasi dan akses kemanusiaan dan untuk memperkuat penerimaan dan keamanan kita di lapangan.”
“Ada perbedaan penting antara proses negosiasi kemanusiaan untuk penyediaan layanan penting dari inisiatif mediasi politik/perdamaian dan rekonsiliasi,” Sutter menjelaskan. “Jika kita ingin membantu lebih banyak orang, maka penting bagi semua organisasi yang bekerja di bidang bencana buatan manusia untuk memiliki pemahaman yang komprehensif tentang akses kemanusiaan. Mereka juga membutuhkan keterampilan dan kapasitas untuk bernegosiasi dengan penjaga gerbang di lapangan.”
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Jessica Sallabank, ICRC Indonesia (English): + 62 811 982 549
Sonny Nomer, ICRC Indonesia (Bahasa Indonesia): +62 811 8607 232
Atau kunjungi website kami: www.icrc.org
Untuk menonton dan mengunduh video ICRC terbaru dengan kualitas broadcast, kunjungi www.icrcvideonewsroom.org
Untuk mengetahui apa yang dilakukan ICRC untuk mengakhiri serangan terhadap pekerja kesehatan dan pasien, kunjungi www.healthcareindanger.org
Follow the ICRC on facebook.com/icrc and twitter.com/icrc
Our blog: https://blogs.icrc.org/indonesia/
Twitter Jakarta Delegation: @ ICRC_id
Email: dja_djakarta@icrc.org