Jenewa (ICRC) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menerima penghargaan perdana di bidang pengembangan dan promosi ilmu forensik kemanusiaan dari Asosiasi Internasional Ilmu Forensik (International Association of Forensic Sciences – IAFS).

Penghargaan diserahkan pada hari Rabu (14/9) dalam upacara pembukaan Konferensi Dunia IAFS ke-19 di Madeira, Portugal. Konferensi ini mempertemukan lebih dari 1.600 praktisi forensik dari sekitar 100 negara.

“IAFS memutuskan untuk memberikan ICRC penghargaan khusus atas kontribusi organisasi ini terhadap pengembangan dan promosi ilmu forensik terapan di seluruh dunia,” kata Prof Nuno Duarte Vieira, Presiden Portuguese National Institute of Legal Medicine yang juga menjabat sebagai Presiden IAFS.

“Selama beberapa tahun terakhir, ICRC mempelopori apa yang kami sebut “ilmu forensik kemanusiaan”, maksudnya penggunaan ilmu forensik untuk membantu mengatasi kebutuhan para korban konflik bersenjata dan bencana alam, dan bukan hanya untuk kebutuhan keadilan dan investigasi yang bersifat kriminal,” jelas Dr Morris Tidball-Binz, Kepala Tim Forensik ICRC. “Mendapatkan konfirmasi yang dapat dipercaya tentang kematian seorang kerabat dan mengetahui bahwa jenazahnya telah atau dapat diperlakukan secara bermartabat akan membantu proses penyembuhan bagi keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.”

ICRC tidak langsung terjun melakukan penggalian, tapi lebih pada menawarkan pedoman dan memberikan pelatihan kepada sumber daya setempat. Unit forensik ICRC yang dibentuk pada tahun 2003 hanya mempekerjakan 12 orang staf.