Jenewa / Nairobi (ICRC) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyesalkan keputusan Kantor Pengawas Organisasi Asing Harakat Al-Shabaab Al Mujahidin untuk mengakhiri perjanjian yang memberikan ijin kepada ICRC untuk menyediakan bantuan pangan darurat di berbagai wilayah yang berada di bawah kekuasaan Al-Shabaab.

“Berdasarkan perjanjian tersebut, kami menyediakan jatah makanan sebulan antara Juni dan Desember 2011 bagi lebih dari 1,2 juta penduduk yang tinggal di Somalia tengah dan selatan,” kata Daniel Duvillard, kepala operasi ICRC untuk Afrika Timur. “Pendistribusian makanan membantu mengatasi kekurangan gizi parah di kalangan penduduk.”

Kendati kondisi buruk dihadapi oleh ICRC selama operasi darurat ini, organisasi kemanusiaan ini berhasil mendistribusikan lebih dari 17.000 ton beras, kacang dan minyak secara langsung kepada orang-orang yang paling membutuhkan di lebih dari 1.600 tempat berbeda. Akibat suhu panas, kelembaban dan terkena hujan deras, enam persen dari makanan yang semula hendak didistribusikan (hampir 1.000 ton kacang) berada dalam kondisi buruk. “Kacang-kacangan tersebut kemudian ditarik kembali oleh ICRC atau dimusnahkan oleh pihak berwenang Al-Shabaab,” kata Duvillard. “Tidak ada makanan yang dianggap tidak layak untuk konsumsi manusia yang telah didistribusikan kepada penduduk di Somalia.”

Hingga pada saat ini, ICRC tetap belum bisa mengambil/retrieve makanan konsinyasi yang hendak didistribusikan kepada 240.000 orang di kawasan Shabelle Tengah dan Galgaduud yang telah diblokir oleh pihak berwenang Al-Shabaab di Jowhar. Situasi tersebut mendorong ICRC untuk menangguhkan pendistribusian makanan pada pertengahan Januari lalu.

ICRC tetap berkomitmen penuh untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang terus berulang di Somalia, memperbaiki mata pencaharian mereka dan meningkatkan akses mereka ke pelayanan kesehatan, sebagaimana yang telah ICRC lakukan selama 30 tahun terakhir.