Jenewa (ICRC) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyerukan respon yang lebih baik dan lebih luas untuk memenuhi kebutuhan keluarga orang hilang akibat konflik bersenjata atau bencana alam.

“Setiap tahun, ratusan ribu orang terpisah dari orang yang mereka cintai akibat konflik bersenjata atau bencana alam,” kata Marianne Pecassou, kepala tim ICRC yang menangani kasus-kasus orang hilang. “Keluarga yang mengalaminya akan memberi tahu Anda bahwa yang paling mereka butuhkan, lebih dari apapun, adalah mengetahui kabar keluarga mereka yang hilang – sayangnya, dalam banyak kasus, keinginan mereka tidak pernah terpenuhi. Perlu diingat, mereka juga memiliki kebutuhan lain.”

Kadang-kadang kebutuhan tersebut terkait dengan masalah hukum tentang status keluarga mereka yang hilang yang belum terselesaikan. Kebutuhan ini berkaitan dengan isu-isu lain seperti warisan, harta benda, status perkawinan atau bahkan hak asuh anak. Selain itu ada pula masalah finansial menyangkut biaya pencarian keluarga yang hilang atau biaya untuk menopang keluarga jika yang hilang adalah tulang punggung keluarga.

Namun, seperti yang dijelaskan oleh Milena Osorio, penasihat dukungan psikososial dan kesehatan mental ICRC, bantuan psikis seringkali sangat dibutuhkan. Di antaranya adalah isolasi emosional, perasaan bersalah, kemarahan, depresi atau trauma, dan ketegangan antar anggota keluarga atau dengan anggota masyarakat lainnya. “Keluarga orang hilang kerap kali berada dalam ketidakpastian. Sebagian besar masyarakat menjalankan ritual keagamaan atau ritual budaya terkait kematian,” kata Osorio, “namun sangat sedikit yang bisa dilakukan untuk membantu keluarga orang hilang.”

“Keluarga berhak mengetahui apa yang terjadi pada keluarga mereka yang hilang. Menemukan mereka adalah kebutuhan paling utama, tapi kebutuhan lainnya juga tetap harus dipenuhi oleh pemerintah dan organisasi-organisasi kemanusiaan lainnya seperti Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah,” kata Pecassou.

Pada tanggal 30 Agustus, Hari Internasional Orang Hilang, ICRC akan menerbitkan sebuah buku berjudul “Accompanying the Families of Missing Persons: A Practical Handbook” (Mendampingi Keluarga Orang Hilang: Panduan Praktis). Tujuan diterbitkannya buku ini adalah untuk membantu siapapun yang berusaha membantu keluarga orang hilang, baik di dalam maupun di luar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Panduan setelah 154 halaman ini dipersembahkan untuk “mereka yang harus menanggung penderitaan akibat kehilangan orang yang mereka cintai.”

Buku baru ini menjadi pelengkap website familylinks.icrc.org yang diluncurkan ICRC pada bulan Oktober tahun lalu untuk membantu siapapun menemukan kembali keluarganya yang hilang. Website ini sekaligus memberikan informasi tentang layanan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk membantu orang-orang memulihkan kembali hubungan mereka dengan anggota keluarganya di seluruh dunia.

“Dalam kurun waktu 10 tahun sejak Konferensi Internasional tentang Orang Hilang dan Keluarga Mereka pada tahun 2003, kami semakin memahami berbagai kebutuhan keluarga orang hilang,” papar Pecassou. “Kami paham bahwa respon kami atas kebutuhan mereka memadai, maka respon tersebut haruslah bersifat holistik dan multi-disiplin. Kami berharap buku panduan baru tersebut akan menjadi pedoman kearah itu.”

[Sumber Berita: ICRC.org]