Majelis (Assembly), badan pengurus Komite Internasional Palang Merah (ICRC), pada hari Kamis, 25 September 2021, mengumumkan bahwa mereka telah memilih Mirjana Spoljaric Egger sebagai presiden ICRC. Dia akan menggantikan Presiden Peter Maurer yang telah memutuskan untuk mundur pada September 2022 setelah mengemban posisi tersebut selama 10 tahun.
Spoljaric Egger saat ini menjabat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal, Asisten Administrator dan Direktur Biro Regional untuk Eropa dan Negara-negara Persemakmuran di United Nations Development Programme (UNDP). Dia akan memulai masa jabatan empat tahun yang dapat diperpanjang sebagai presiden ICRC pada 1 Oktober 2022.
Mr Maurer, yang memimpin Majelis, mengatakan:
“Spoljaric Egger akan membawa visi strategis, pengalaman internasional yang kuat dan latar belakang diplomatik yang luas untuk peran tersebut. Dia pemimpin ulung, dan saya yakin dia akan menjadi advokat yang tangguh dan penuh kasih bagi orang-orang yang terkena dampak konflik bersenjata dan kekerasan.”
Spoljaric Egger menyatakan:
“Merupakan kehormatan besar dan tanggung jawab besar untuk terpilih sebagai presiden dari sebuah organisasi yang telah lama saya kagumi karena misi globalnya yang menginspirasi dan vital. Saya akan bekerja keras untuk mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi landasan dan sandaran organisasi ini untuk menjangkau masyarakat yang terkena dampak konflik dan kekerasan. Dalam pekerjaan saya untuk mewakili organisasi ini, saya akan berusaha untuk menyoroti kebutuhan mereka yang paling rentan dan menunjukkan dampak positif yang luar biasa dari aksi tim ICRC dalam situasi konflik di seluruh dunia.”
Spoljaric Egger sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Internasional di Departemen Luar Negeri Federal Swiss. Dia juga mendapat beberapa penugasan di Departemen Luar Negeri Federal Swiss di Bern, Kairo, New York dan di Kantor Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Spoljaric Egger menempuh pendidikan di Universitas Basel dan Universitas Jenewa, dan mendapatkan gelar master di bidang Filsafat, Ekonomi dan Hukum Internasional. Dia sudah menikah dan mempunyai dua orang anak.
Maurer akan terus memimpin ICRC hingga September 2022 dan memastikan pelaksanaan strategi kelembagaannya, pelaksanaan kegiatan diplomasi kemanusiaannya, dan transisi yang mulus ke penerusnya.