Palang Merah Indonesia (PMI) dengan dukungan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka sentra vaksinasi COVID-19 di provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Sebelumnya, sentra vaksinasi serupa juga dibuka di Jakarta. Dengan dukungan penuh dari otoritas kesehatan setempat baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, lebih dari 37.500 orang mendapatkan suntikan vaksin di sentra-sentra vaksinasi ini dari Juli hingga November tahun ini.
Setelah meninjau beberapa pusat vaksinasi di Provinsi Papua (Kabupaten Mimika dan Merauke) dan Provinsi Papua Barat (Kabupaten Manokwari dan Sorong, dan Kota Sorong) selama kunjungan dua minggu ke Papua pada 31 Oktober-6 November 2021 dan Papua Barat pada 7 November -12, 2021, Kepala Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Alexandre Faite, mengatakan bahwa ICRC akan melanjutkan dukungannya kepada PMI.
Selain program vaksinasi, ICRC juga secara simbolis menyerahkan bantuan konsentrator oksigen (OC) dari ICRC kepada PMI. Sebanyak 300 OC dengan flow rate maksimal 5 lpm (liter per menit) yang disumbangkan oleh ICRC akan didistribusikan oleh PMI ke PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, termasuk empat provinsi yang menjalankan program vaksinasi. Sementara itu, sebanyak 78 OC dengan flow rate maksimal hingga 10 lpm juga telah didistribusikan ke 19 otoritas kesehatan setempat.
Selama kunjungannya ke Papua dan Papua Barat, Alexandre bertemu dengan otoritas setempat dan dinas kesehatan untuk membahas program vaksinasi dan kemungkinan kerjasama di masa mendatang.
“Saya sangat senang program vaksinasi yang diselenggarakan oleh PMI dan ICRC telah berjalan dengan baik dan semua pemerintah daerah yang kami temui mengapresiasi kerja kami. ICRC dan PMI telah bekerja sama selama bertahun-tahun untuk mendukung program kesehatan di Provinsi Papua, seperti operasi katarak gratis sejak 2006, mendistribusikan bantuan COVID-19 ke penjara dan rumah sakit di Papua dan Papua Barat tahun lalu, dan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi di Intan Jaya pada awal tahun ini,” kata Alexandre.
Sementara itu, program ICRC terkait pelatihan untuk personil TNI dan Polri tentang Hukum Humaniter Internasional atau hukum perang dan standar pemolisian internasional didiskusikan dengan otoritas militer dan polisi setempat.
Hal tersebut disampaikan Alexandre dalam pertemuan dengan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, M.A. dan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa. Alexandre juga bertemu dengan Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing, dan Wakapolda Papua Brigjen. Eko Rudi Sudarto. Dalam pertemuan tersebut, ICRC juga menjelaskan tentang program vaksinasi yang dilakukan di provinsi-provinsi tersebut.