Jenewa / Tripoli (ICRC) – Sekitar pukul 06.45 pagi waktu setempat pada 5 Agustus lalu, seorang tak dikenal menyerang kantor Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Misrata, Libya dengan menggunakan berbagai macam senjata berat. Tujuh staf ICRC sedang berada di dalam kantor ketika serangan terjadi: mereka tidak terluka tapi bangunan kantor ICRC rusak parah.
Kejadian ini merupakan kelima kalinya dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, dimana serangan diarahkan secara langsung ke ICRC di kota Misrata dan Benghazi. ICRC mengecam keras tindakan yang mengancam keselamatan staf serta kantor ICRC dan mengingatkan kembali kepada semua pihak yang terkait bahwa semua personil yang bekerja untuk kemanusiaan harus selalu dihormati.
“Kami terkejut dengan aksi terakhir ini yang secara sengaja menjadikan staf kami sebagai sasaran: mereka mempertaruhkan hidup mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat Libya selama dan sesudah konflik berlangsung,” kata Ishfaq Muhamed Khan, kepala delegasi ICRC di Libya. ICRC sangat prihatin dengan gelombang serangan terhadap pekerja kemanusiaan dan memburuknya situasi keamanan di Libya.
“Dengan keadaan seperti ini, dengan sangat menyesal kami terpaksa mengumumkan bahwa kami akan menangguhkan seluruh kegiatan kami di Misrata dan Benghazi, dan untuk sementara waktu seluruh staff kami di kota-kota tersebut akan kami pindahkan. Serangan paling akhir berdampak serius terhadap rekan-rekan kami,” kata Khan.
ICRC adalah organisasi kemanusiaan yang netral, tidak memihak dan independen yang mandatnya semata-mata bersifat kemanusiaan, yakni untuk melindungi kehidupan dan martabat manusia yang terkena dampak konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya serta memberikan mereka bantuan.
ICRC tidak terlibat dalam kegiatan politik atau agama apapun, baik di Libya maupun di tempat lain. ICRC hadir di 80 negara di seluruh dunia.