Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah serangan terhadap petugas, transportasi dan fasilitas kesehatan telah terjadi di beberapa negara, seperti Afghanistan, Suriah dan Yaman. Insiden ini terjadi di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah, dimana mereka juga sedang berusaha keras untuk mengobati banyak orang yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung. Dalam beberapa kasus, situasi semakin diperburuk dengan adanya pembatasan atas masuknya bantuan para pekerja kesehatan, mencegah mereka memberikan bantuan ke orang-orang yang membutuhkan.

Baik serangan-serangan yang terjadi maupun konsekuensi-konsekuensinya menjadi perhatian serius. Serangan-serangan terhadap tenaga dan fasilitas kesehatan yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional, meninggalkan kematian dan kehancuran di belakang mereka dan mengganggu pelayanan kesehatan yang sangat penting. Semua yang terlibat dengan prakarsa “Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya/Health Care in Danger” mengkhawatirkan dampak jangka panjang serangan tersebut terhadap kesehatan masyarakat.

Ini bukan insiden terisolasi. Komite Internasional Palang Merah (ICRC), melalui rancangan Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya, telah mengumpulkan data di 11 negara sejak Januari 2012 lalu. Pada Desember 2014, tercatat telah terjadi 2398 serangan terhadap personil, fasilitas dan kendaraan kesehatan. Situasi yang mengkhawatirkan ini menyoroti dibutuhkannya langkah-langkah segera untuk mencegah kekerasan di masa depan.

Prakarsa Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya, dengan dukungan para ahli dan profesional dari berbagai latar belakang, termasuk dari pemerintah, angkatan bersenjata, lembaga kemanusiaan, asosiasi profesional internasional dan pelayanan kesehatan, serta Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, telah merumuskan kerangka substantif untuk rekomendasi dan mengidentifikasi langkah-langkah praktis, yang mana jika diterapkan oleh semua pihak yang terkait, akan meningkatkan perlindungan terhadap pelayanan kesehatan dalam konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya.

Sebagai anggota dan mitra dari prakarsa Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya, kita memanggil negara-negara, para pembawa senjata, badan-badan kemanusiaan internasional dan organisasi-organisasi kesehatan nasional untuk memberikan perhatian terhadap rekomendasi yang dihasilkan dari prakarsa Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya.

Secara khusus, kami mendesak negara-negara:

  • Untuk melakukan segala upaya guna menyelidiki dan mengutuk serangan terhadap petugas pelayanan, fasilitas dan transportasi kesehatan yang melanggar hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional;
  • Untuk merevisi undang-undang domestik mereka dan implementasinya guna memastikan bahwa undang-undang tersebut telah sejalan dengan kewajiban mereka di bawah hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional;
  • Untuk memastikan bahwa militer dilatih secara memadai untuk mengetahui, mematuhi dan menghormati kerangka hukum yang berlaku untuk perlindungan pelayanan kesehatan serta kode etik pekerjaan personil kesehatan;
  • Untuk bekerja sama dengan organisasi-organisasi kesehatan dan kemanusiaan guna memastikan bahwa petugas kesehatan secara khusus dilatih untuk tahu, menerapkan dan menjunjung tinggi hukum dan kode etik pekerjaan mereka;
  • Untuk secara aktif berusaha meningkatkan kesadaran penggunaan lambang yang tepat dari palang merah / bulan sabit merah / kristal merah oleh angkatan bersenjata dan penduduk pada umumnya;
  • Untuk mengambil kesempatan dari Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang akan datang agar lebih berkomitmen untuk melaksanakan rekomendasi dan langkah-langkah untuk melindungi layanan kesehatan ketika konflik bersenjata dan keadaan darurat lainnya dan mempertimbangkan untuk memberikan perjanjian khusus secara suka rela mengenai masalah ini.

Kami mendesak angkatan-angkatan bersenjata Negara:

  • Untuk menghormati dalam segala situasi, khususnya dalam situasi konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya, para petugas, fasilitas dan transportasi kesehatan dan memungkinkan korban/pasien untuk menerima perawatan yang layak, terlepas dari afiliasi mereka;
  • Untuk merevisi aturan militer terhadap keterlibatan dan praktek operasional dan prosedur untuk memastikan bahwa rekomendasi dan langkah-langkah untuk melindungi pengiriman perawatan kesehatan termasuk di dalamnya dan bahwa personil militer cukup terlatih di dalamnya.

Kami mendesak semua aktor non-negara:

  • Untuk menghormati dalam segala situasi, khususnya dalam situasi konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya, petugas pelayanan, fasilitas dan transportasi kesehatan dan memungkinkan pasien untuk menerima perawatan yang layak, terlepas dari afiliasi mereka;

Kami mendorong organisasi kemanusiaan dan kesehatan internasional dan nasional:

  • Untuk terus mengadvokasi atas perlindungan prinsip aksi kemanusiaan, penghormatan terhadap “Prinsip Kode Etik Pelayanan Kesehatan ketika Konflik Bersenjata dan Keadaan Darurat lainnya” yang didukung oleh organisasi kesehatan sipil dan militer pada bulan Juni 2015, dan perlindungan terhadap pasien, para petugas pelayanan, fasilitas dan transportasi kesehatan dalam konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya dan untuk bergabung dalam upaya yang sedang berlangsung atau untuk memulai inisiatif mereka sendiri guna mencapai tujuan tersebut.
  • Untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan dalam pengelolaan mereka mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kekerasan pada fasilitas bangunan kesehatan.

Organisasi-organisasi yang menandatangani:

Komite Internasional Kedokteran Militer; Komite Internasional Palang Merah; Dewan Perawat Internasional; Federasi Internasional Asosiasi Mahasiswa Kedokteran; Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah; Federasi Rumah Sakit Internasional; Federasi Farmasi Internasional; Federasi Dunia untuk Pendidikan Kedokteran; Organisasi Kesehatan Dunia; Asosiasi Kesehatan Dunia

logo1

Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya merupakan prakarsa dari Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah guna menciptakan akses ke, dan pengiriman yang lebih aman untuk perawatan kesehatan ketika konflik bersenjata atau keadaan darurat lainnya. Prakarsa ini meminta agar para pekerja pelayanan, fasilitas dan kendaraan kesehatan dihormati dan dilindungi, serta pelaksanaan serangkaian rekomendasi dan langkah-langkah praktis untuk menjaga pelayanan kesehatan dan misi kemanusiaan mereka. Prakarsa ini didukung oleh sejumlah mitra, individu dan organisasi, anggota Komunitas Peduli Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya.

Untuk informasi lebih lanjut kunjungi situs Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya

Apa yang bisa anda lakukan:

  • Pasang pernyataan ini di website Anda, berbagi melalui saluran media sosial

 

  • Bergabung dengan Komunitas Peduli Pelayanan Kesehatan dalam Bahaya (HCiD)

 

  • Ikuti @HCIDproject di Twitter dan bergabung dengan kami untuk #protecthealthcare