Setiap tahun pada tanggal 19 Agustus, masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Kemanusiaan seDunia untuk mengingat para pekerja kesehatan yang tewas ketika menjalankan tugasnya.

Ini juga merupakan hari untuk merayakan kemanusiaan dan semangat yang mendorong orang untuk membantu orang lain yang membutuhkan, bahkan pada situasi yang paling sulit dan bahaya sekalipun, seringkali membuat hidup mereka sendiri beresiko.

Tahun ini, Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memperkenalkan para pekerja kemanusiaan, dengan cara berbagi cerita tentang apa yang menginspirasi mereka untuk memberikan aksi kemanusiaan menyelamatkan nyawa.

Najmuddin Hilal, Afganistan

Najmuddin Hilal di Pusat Ortopedi ICRC di Kabul. CC BY-NC-ND / ICRC

Najmuddin Hilal di Pusat Ortopedi ICRC di Kabul. CC BY-NC-ND / ICRC

Aysha Michot, Sudan Selatan

Aysha bersama rekan kerjanya dalam misinya bersama ICRC. CC BY-NC-ND / ICRC

Aysha bersama rekan kerjanya dalam misinya bersama ICRC. CC BY-NC-ND / ICRC

Mario Alberto Jiménez, Kolombia

Mario Alberto Jiménez mulai bergabung dengan Palang Merah sebagai relawan bersama Palang Merah Kolombia sejak usia 12 tahun. CC BY-NC-ND / ICRC

Mario Alberto Jiménez mulai bergabung dengan Palang Merah sebagai relawan bersama Palang Merah Kolombia sejak usia 12 tahun. CC BY-NC-ND / ICRC

Maissam Hamoui, Suriah

Maissam Hamoui, Relawan Bulan Sabit Merah dan Anestesiologi di Suriah. © Thomas Evaldsen / IFRC

Maissam Hamoui, Relawan Bulan Sabit Merah dan Anestesiologi di Suriah. © Thomas Evaldsen / IFRC

Pada Hari Kemanusiaan seDunia kali ini, kami menghormati kontribusi para pekerja kemanusiaan demi menciptakan dunia yang lebih manusiawi, dan mengajak masyarakat secara global untuk meminta agar para pekerja kemanusiaan diberikan akses yang aman dan nyaman guna memberikan bantuan dan menyelamatkan hidup kepada masyarakat rentan – tanpa terkecuali.