Setelah Komite Internasional Palang Merah dan Pondok Pesantren Darunnajah menanda tangani Nota Kesepahaman (Letter of Intent – LoI) 11 Januari 2012 lalu, mengenai Implementasi Program Eksplorasi Hukum Humaniter (EHH), saat ini, ICRC dan Pondok pesantren Darunnajah yang juga bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) mulai mempersiapkan para guru untuk melakukan eksperimentasi program EHH.

Pelatihan untuk para guru sebagai persiapan proses eksperimen telah dilaksanakan selama 5 hari (5-9/03) bertempat di Palace Hotel Jl. Raya Cipanas, Puncak Jawa Barat, Indonesia. Tujuan dari eksperimentasi ini adalah dalam rangka menjajaki kemungkinan integrasi program EHH ke dalam sistem pendidikan sekolah-sekolah Islam di Indonesia. Eksperimentasi ini adalah langkah strategis untuk mencapai tujuan jangka panjang, agar Hukum Humaniter Internasional diterima sebagai bagian integral dalam kurikulum pendidikan sekolah menengah di Indonesia.

“Pelatihan bagi para guru ini cukup berhasil, semua peserta cukup mengerti mengenai program EHH.” kata Sukhdave Singh, Eksplorasi Hukum Humaniter Regional Adviser untuk Asia. “Namun semua bergantung dari eksperimen selanjutnya, feedback dari para guru dan siswa, apakah EHH ini cocok diterapkan di Indonesia.”

Setelah pelatihan ini selesai, tugas para guru selanjutnya adalah melakukan eksperimen di kelas, menerapkan seluruh pelatihan yang diberikan, lalu memberikan tanggapan terhadap hasil eksperimentasi tersebut. “Harapan saya semoga program EHH ini tetap akan berlanjut, walaupun sepertinya masih banyak kendala dalam penerapannya, seperti bagaimana cara untuk integrasi dalam pelajaran formal”. Kata Ibu Mahani S.Ag, salah seorang guru dari Pesantren Mawaridussalam, Deli Serdang, Medan. “Ya, saya juga berharap agar program EHH dapat masuk ke dalam kurikulum sekolah formal, penanaman rasa kemanusiaan seperti ini memang seharusnya ditanamkan sejak dini.” tambah Bapak Miftah Ahmad, guru dari Pesantren Darunnajah Jakarta.

kika: Bapak Miftah Ahmad, Guru Pesantren Darunnajah Jakarta, Ibu Mahani S.Ag, salah seorang guru dari Pesantren Mawaridussalam, Deli Serdang, Medan.

Saat ini, EHH telah diimplementasikan di 63 negara di dunia dalam beragam model. Sedangkan di beberapa negara seperti Malaysia, Mongolia, Palestina dan Yordania, EHH sudah berjalan baik, terintegrasi ke dalam kurikulum sekolah maupun kegiatan ekstra kurikuler. Di Indonesia, saat ini ICRC telah mendiskusikan kemungkinan eksperimentasi program EHH bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia.

Situasi kelas pada saat berjalannya pelatihan EHH bagi para Guru.

Situasi diskusi kelompok peserta.

Guru2 mempraktekan bagaimana mengajar eksplorasi2 yang terdapat dalam modul EHH.

Sebuah Role Play yang dilakukan oleh peserta menceritakan Kisah selangkah demi selangkah: untuk mengeksplorasi tindakan tindakan yang mungkin dilakukan oleh bystander (saksi mata).

Mengeksplorasi salah satu modul dengan metode penggunaan foto.

Sukhdave Singh memberikan penjelasan mengenai Action Plan yang berhubungan eksperimen di kelas.

Foto bersama para peserta, Working Group dan Pembicara.