Laporan ICRC tentang “Digitalizing the Red Cross, Red Crescent and Red Crystal Emblems: Benefits, Risks, and Possible Solutions” (Digitalisasi Lambang Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah: Manfaat, Risiko, dan Alternatif Solusi) kini sudah ada.

Ketika masyarakat menjadi serba digital, operasi-operasi siber menjadi realitas konflik bersenjata. Semakin banyak negara yang mengembangkan kemampuan siber militer, dan penggunaannya selama konflik bersenjata kemungkinan akan meningkat. ICRC telah memperingatkan potensi hilangnya nyawa manusia akibat operasi siber, dan secara khusus, kerentanan sektor medis dan organisasi kemanusiaan terhadap operasi siber. Keduanya telah menjadi sasaran serangan dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan latar belakang ini, ICRC memutuskan untuk melakukan kajian tentang gagasan untuk merefleksikan lambang-lambang pembeda palang merah, bulan sabit merah dan kristal merah yang sudah diakui secara internasional dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, yaitu ‘lambang digital’. Sejak tahun 2020, ICRC bermitra dengan lembaga riset untuk mengeksplorasi kelayakan secara teknologi dari pengembangan ‘lambang digital’ dan mengumpulkan sekelompok pakar global untuk melakukan asesmen potensi, manfaat, dan risikonya.

Gagasan dan tujuan dari ‘lambang digital’ sangat jelas: selama lebih dari 150 tahun, lambang-lambang pembeda telah digunakan untuk menyampaikan pesan sederhana: pada saat konflik bersenjata, mereka yang memakainya, atau fasilitas-fasilitas dan objek-objek yang ditandai dengan lambang tersebut harus dilindungi dari bahaya.

UNDUH LAPORAN LENGKAP

Berdasarkan proses penelitian dan konsultasi selama 2 tahun tersebut, laporan ini menyajikan manfaat, risiko, dan tantangan utama yang terkait dengan ‘lambang digital’, asesmen awal terhadap berbagai solusi teknis dan alternatif jalan ke depannya.

Penerbitan laporan baru ini merupakan langkah pertama dari serangkaian pembicaraan dan konsultasi yang direncanakan ICRC dengan Negara-negara dan para pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan alternatif ‘lambang digital’.