Jombang, 25 Agustus 2020. Siang itu lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng yang di dalamnya terdapat komplek ziarah makam Gus Dur, tampak sepi. Beberapa bulan terakhir semenjak pandemi COVID-19 menerpa, memang komplek peziarahan yang biasa disambangi ribuan pengunjung setiap harinya, terpaksa ditutup untuk umum. Para santri juga belum seluruhnya kembali mengikuti kegiatan di madrasah karena pembelajaran masih menggunakan cara daring. Upaya ini ditempuh oleh pengurus pesantren untuk memaksimalkan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan pesantren.

Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz memaparkan bahwa situasi kenormalan baru harus diupayakan agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat berlangsung. Memang dalam hal ini perlu penyesuaian seperti menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para santri yang mulai kembali dalam beberapa gelombang juga akan wajib melakukan rapid test dan karantina mandiri.

Dalam rangka mendukung beberapa pesantren melakukan antisipasi pencegahan penyakit COVID-19, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyerahkan bantuan berupa 5.000 masker, 4 termometer tanpa sentuh, 3 buah water container, 3 set poster pencegahan COVID-19, 4 galon desinfektan, 4 galon cairan hand sanitizer, 2 buah penyemprot desinfektan, dam 144 buah sabun batangan.

Kepala Delegasi ICRC Alexandre Faite yang memimpin rombongan berharap sedikit bantuan ini dapat bermanfaat dalam melawan COVID-19 di dalam lingkungan pondok.

Bupati Jombang, Mundjidah Wahab yang menerima rombongan ICRC yang juga didampingi oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Jombang, Soeharto, di kantornya menyatakan apresiasinya untuk bantuan ini.