Kuala Lumpur / Jenewa (ICRC) – Sepanjang minggu ini, sebuah workshop untuk perwira senior militer mengenai aturan-aturan terkait operasi-operasi militer diselenggarakan di Asia untuk pertama kalinya. Tujuh puluh perwira senior militer dari 70 negara menghadiri ‘Senior Workshop on International Rules Governing Military Operations’ (SWIRMO) 2012, yang berlangsung di Kuala Lumpur 7-13 Oktober. Acara ini terselanggara berkat kerjasama Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Angkatan Bersenjata Malaysia.
“Lokakarya ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik guna meningkatkan kepatuhan terhadap hukum yang mengatur operasi militer,” kata Wakil Presiden ICRC Christine Beerli, yang juga turut hadir. Dia juga menambahkan bahwa yang memimpin workshop ini adalah perwira senior yang sangat berpengalaman, baik dalam mengajar HHI maupun mempraktekkannya dalam operasi militer. Pada tahun keenam ini, SWIRMO akan fokus pada dimasukkannya hukum internasional dalam proses pengambilan keputusan operasi tempur dan operasi penegakan hukum.
Dato’ Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, Menteri Pertahanan Malaysia, mengatakan bahwa pemerintah Malaysia selalu mendukung pengembangan Hukum Humaniter Internasional dan meratifikasi berbagai perjanjian terkait. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada ICRC karena menyelenggarakan SWIRMO tahun ini di Malaysia. Beliau menyebutnya keputusan pas dan tepat dan meyakini bahwa workshop ini akan sangat menarik dan konstruktif.
Setiap tahun, ICRC bersama dengan angkatan bersenjata dari negara terpilih menjadi tuan rumah SWIRMO. Swiss merupakan Negara pertama yang menjadi tuan rumah SWIRMO di tahun 2007 dan kemudian pada tahun 2008 dan 2010, sedangkan Perancis pada tahun 2009. Mulai tahun 2011 lalu, untuk pertama kalinya workshop diadakan di luar Eropa, dan Afrika Selatan terpilih menjadi tuan rumah SWIRMO 2011.