Manila (ICRC) – Lebih dari 20 editor senior dari berbagai media di kawasan Asia Timur, Asia Tenggara dan Pasifik akan bergabung dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada tanggal 14 Oktober di Manila nanti mendiskusikan berbagai tantangan peliputan kekerasan dan keadaan-keadaan darurat lainnya.

Di tengah iklim dan lingkungan media yang serba cepat dan di bawah tekanan tinggi dewasa ini, cukup langka kaum profesional media berkesempatan untuk sedikit melangkah mundur dan merefleksikan isu-isu fundamental yang mereka hadapi bersama-sama. Kegiatan luar biasa ini akan mempertemukan perwakilan media dari Australia, Cina, Filipina, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru dan Thailand.

“Media dari negara-negara di Asia Timur, Asia Tenggara dan Pasifik menjadi sumber dari pengaruh besar dan yang terus berkembang secara global, dan kami ingin mendengar pandangan mereka,” kata Alain Aeschlimann, Kepala Operasi ICRC untuk Asia Timur, Tenggara Asia dan Pasifik. “Mereka tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga membentuk opini – dan pada gilirannya, membentuk berbagai peristiwa dan perkembangan dalam masyarakat. Menarik untuk didiskusikan bagaimana pengaruh media dapat mengurangi dampak kemanusiaan dari aksi-aksi kekerasan.”

Salah satu jurnalis yang paling dikenal di Asia, Veronica Pedrosa dari Al Jazeera Bahasa Inggris, akan menyampaikan pidato utama (keynote speech) mengenai “Peran media sosial dalam konflik kontemporer.” Indonesia akan diwakili oleh tiga orang yakni, Yuli Ismartono (Wakil Pemimpin Redaksi TempoWeekly News Magazine), Uni Lubis (Pemimpin Redaksi ANTV), Eddy Suprapto (Channel Production Head MNC Business sekaligus mewakili Aliansi Jurnalis Independen – AJI), yang akan menjadi pembicara dalam tiga sesi berbeda.

Laporan langsung dari konferensi dapat diikuti melalui Twitter dengan hashtag #mediamanila2011. Informasi lebih lanjut tentang konferensi ini dapat dilihat di http://www.icrc.org/eng/resources/documents/event/philippines-event-2011-10-05.htm.