Jakarta/Bali – Wakil Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Dr Gilles Carbonnier melakukan kunjungan resmi ke Jakarta pada 7 hingga 8 Desember 2021. Dia juga menghadiri Bali Democracy Forum ke-14 di Nusa Dua pada 9 Desember.

Dalam kunjungannya, Wakil Presiden Cabonnier melakukan serangkaian pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu RI Retno LP Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk bidang Politik Keamanan Komunitas Michael Tene, dan Ketua Palang Merah Indonesia H.M. Jusuf Kalla.

Wakil Presiden Cabonnier bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Wakil Presiden Cabonnier bersama Menlu RI Retno LP Marsudi

Wakil Presiden Cabonnier bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Wakil Presiden Cabonnier bersama Ketua Palang Merah Indonesia H.M. Jusuf Kalla

Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Dr Carbonnier menyampaikan kegiatan-kegiatan ICRC di Indonesia termasuk tanggap COVID-19 di kawasan timur Indonesia, seperti di provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat melalui kerjasama dengan Palang Merah Indonesia. Dengan ASEAN, Dr Carbonnier berdiskusi mengenai mempererat hubungan dengan Sekretariat dan negara anggota ASEAN. Dikarenakan Indonesia akan mengambil alih Kepresidenan G-20, Dr Carbonnier juga mendiskusikan tema yang diusung oleh pemerintah Indonesia dengan menteri-menteri terkait, termasuk kesehatan global dan transformasi digital.

“Saya senang bisa kembali ke Indonesia untuk mengembangkan lebih lanjut dialog yang bermanfaat dengan para pejabat pemerintah Indonesia, ASEAN serta Palang Merah Indonesia. Dengan proaktif kami memperdalam kerjasama terkait prioritas kemanusiaan pada tataran strategis dan operasional,” ujar Wakil Presiden Carbonnier.

Wakil Presiden Cabonnier bersama Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk bidang Politik Keamanan Komunitas Michael Tene

“Sebagai organisasi kemanusiaan yang netral, independen, dan imparsial, ICRC berharap dapat memperluas kerjasama yang berpihak pada mereka yang berada dalam situasi rentan yang diakibatkan oleh akumulasi dampak dari konflik yang berkepenjangan, perubahan iklim dan pandemic COVID-19,” jelas Wakil Presiden Carbonnier.

Misi kemanusiaan ICRC adalah semata-mata untuk melindungi kehidupan dan martabat para korban konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya dan untuk memberi mereka bantuan. ICRC juga berupaya untuk mencegah penderitaan dengan mempromosikan dan memperkuat hukum humaniter internasional (IHL) dan prinsip-prinsip kemanusiaan universal. ICRC telah hadir secara permanen di Indonesia sejak 1987.

 

Narahubung:

Sonny Nomer, gnomer@icrc.org or +62 811 860 7232