Nairobi / Jenewa (ICRC) – Lebih dari 7.000 pengungsi Somalia di Dadaab, Kenya, akhirnya bisa berbicara via ponsel dengan keluarganya melalui sebuah layanan yang disediakan oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Ribuan pengungsi yang tiba di kamp-kamp di daerah Dadaab setiap minggunya kehilangan kontak dengan keluarga mereka ketika menyelamatkan dari konflik dan kekeringan di Somalia.
“Mereka ini, termasuk perempuan dan anak-anak, sangat kelelahan ketika tiba di Dadaab,” kata Valérie Preisner, koordinator perlindungan ICRC di Nairobi. “Bagi sebagian pengungsi, mengirim khabar kepada keluargan bahwa mereka telah tiba dengan selamat sama pentingnya dengan makanan dan air yang didapatkan. Menjaga jalinan kontak dengan keluarga memberi sedikit ketenangan dalam situasi yang sangat sulit”
Layanan ponsel diluncurkan pada 18 Agustus lalu dan digelar bersama-sama dengan Palang MerahKenya. Para pengungsi yang tiba selama beberapa minggu terakhir diberi kesempatan menelepon anggota keluarga terdekat atau kerabat dekat lainnya di manapun mereka berada. Panggilan dilakukan hanya selama dua menit dan dibatasi untuk berita tentang keluarga dan berita pribadi saja. Sejauh ini sudah 7.200 orang memanfaatkan layanan ini, termasuk hampir 800 anak-anak.
Sebuah tim yang terdiri dari staf ICRC dan relawan Palang Merah Kenya mendatangi area pendaftaran di Dadaab, di mana para pengungsi yang baru tiba bisa dengan mudah menemukan mereka. Dua tim lainnya bergerak setiap hari di sekitar Dadaab, membuka layanan tersebut di lokasi yang berbeda-beda.
ICRC melaksanakan berbagai kegiatan untuk merespon krisis pangan yang terjadi saat ini dan kebutuhan-kebutuhan lain akibat konflik yang terus berlangsung di Somalia. ICRC adalah salah satu dari sedikit lembaga kemanusiaan yang dapat bekerja di bagian selatan dan tengah Somalia.